HARGA LEBIH RENDAH, IMPOR MINYAK SAWIT INDIA NAIK DI NOVEMBER
Share via
Kategori
Komoditi
Terbit Pada
15 December 2025
34852355
IQPlus, (15/12) - Impor minyak sawit India sedikit meningkat pada bulan November karena para penyuling memanfaatkan harga yang lebih rendah, meningkatkan pembelian minyak tropis tersebut sambil mengurangi impor minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang lebih mahal, kata sebuah badan industri terkemuka pada hari Senin.
Peningkatan impor minyak sawit oleh India, pembeli minyak nabati terbesar di dunia, dapat membantu produsen utama Indonesia dan Malaysia mengurangi stok dan mendukung harga berjangka minyak sawit Malaysia, sementara memberikan tekanan pada harga berjangka minyak kedelai AS.
Impor minyak sawit pada bulan November naik sekitar 5% dari bulan Oktober menjadi 632.341 metrik ton, menurut Asosiasi Ekstraktor Pelarut India (SEA).
Impor minyak kedelai turun lebih dari 18% menjadi 370.661 ton dan impor minyak bunga matahari turun 45% ke level terendah dalam dua tahun terakhir yaitu 142.953 ton, kata badan industri tersebut. India juga mengimpor 5.000 ton minyak canola dari Uni Emirat Arab pada bulan tersebut, tambahnya.
Penurunan impor minyak kedelai dan minyak bunga matahari mengurangi total impor minyak nabati India pada bulan November sebesar 13,3% dari bulan sebelumnya ke level terendah dalam tujuh bulan yaitu 1,15 juta ton, kata SEA.
Pada bulan November, India mengimpor rekor 69.919 ton minyak kedelai dari China setelah kelebihan pasokan mendorong diskon dari pabrik pengolahan di China, dibandingkan dengan pemasok tradisional India dari Amerika Selatan.
India membeli minyak sawit terutama dari Indonesia dan Malaysia, dan mengimpor minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.
Minyak sawit sekarang sekitar $100 per ton lebih murah daripada minyak kedelai dan hampir $200 lebih murah daripada minyak bunga matahari, mendorong pembeli India untuk meningkatkan pembelian minyak sawit untuk pengiriman Desember dan Januari, kata seorang pedagang yang berbasis di Mumbai dari sebuah perusahaan perdagangan global.
"Beberapa pembeli telah membatalkan kontrak impor minyak kedelai untuk bulan Desember dan Januari dan mengganti volume tersebut dengan minyak sawit," katanya. (end/Reuters)
