BPS : EMAS PERHIASAN KEMBALI SUMBANG INFLASI BULANAN PADA NOVEMBER
Share via
Kategori
Ekonomi Bisnis
Terbit Pada
01 December 2025
33451338
IQPlus, (1/12) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan pada November 2025 sebesar 0,17 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) yang dipicu oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,08 persen, di tengah tren penguatan harga emas dunia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya kembali menjadi penyumbang utama inflasi dengan laju 1,21 persen (mtm) dan andil 0,09 persen, didorong kuatnya inflasi emas perhiasan yang telah terjadi selama 27 bulan berturut-turut.
Inflasi emas perhiasan pada November mencapai 3,99 persen (mtm). Meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, namun emas perhiasan tetap menjadi komoditas dengan kontribusi terbesar dalam kelompok tersebut.
Selain kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang di dalamnya termasuk emas perhiasan, BPS mencatat kelompok lain yang memberikan andil inflasi bulanan yaitu transportasi serta makanan, minuman, dan tembakau.
Secara historis, selama 2021 hingga 2025, Pudji menjelaskan bahwa kelompok transportasi selalu mencatat inflasi setiap November dengan inflasi November 2025 sebesar 0,34 persen (mtm) dan andil sebesar 0,04 persen.
Pada November 2025, pendorong utama inflasi pada kelompok ini adalah kenaikan tarif angkutan udara dengan inflasi 6,02 persen (mtm) dengan andil 0,04 persen.
"Pola historis menunjukkan bahwa tarif angkutan udara memang cenderung meningkat dari Oktober hingga Desember, kecuali pada tahun 2022 dan tahun 2024," kata Pudji.
Selanjutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang inflasi pada November 2025 dengan andil sebesar 0,02 persen.
Kenaikan harga bawang merah dan wortel menjadi pendorong utama, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen.
"Bawang merah secara konsisten mengalami inflasi tiap November sejak 2023. Sementara wortel mengalami inflasi pada November 2024 dan 2025 dengan volatilitas tinggi sejak pertengahan Juni 2024," kata Pudji.
Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2025 tercatat sebesar 109,22 sehingga inflasi secara tahunan sebesar 2,72 persen (year-on-year/yoy).
Berdasarkan komponen, inflasi komponen inti pada November 2025 tercatat sebesar 0,17 persen secara bulanan (mtm) dan 2,36 persen secara tahunan (yoy).
Sementara komponen harga diatur pemerintah (administered prices) mengalami inflasi 0,24 persen secara bulanan (mtm) dan 1,58 persen secara tahunan (yoy). Adapun komponen bergejolak (volatile food) mengalami inflasi 0,02 persen secara bulanan (mtm) dan 5,48 persen secara tahunan (yoy). (end/ant)
Riset Terkait
Berita Terkait
