Terakhir diperbarui: 27-12-2025, 17:32
Americas
PDB AS tumbuh 4.3% pada Q3, dipimpin konsumsi dan lonjakan ekspor. GDP AS naik ke 4,3% di Q3 didorong konsumsi dan eksporPertumbuhan ekonomi AS meningkat menjadi 4,3% secara tahunan di Q3 2025, mencapai level tertinggi dua tahun dan melampaui realisasi Q2 sebesar 3,8% serta ekspektasi 3,3%. Laju tersebut terutama didukung belanja konsumen yang menguat 3,5% (vs 2,5% di Q2), ditopang komoditas 3,1% dan jasa 3,7% seperti layanan kesehatan, perjalanan internasional, dan obat resep. Ekspor melonjak 8,8% setelah kontraksi sebelumnya, sementara impor kembali turun 4,7%.
UST yield 10 tahun naik % seiring prospek pemangkasan Fed rate menyempit. Pergerakan imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun merangkak ke 4,19%, mendekati level tertinggi sejak awal September, setelah data awal GDP Q3 menunjukkan pertumbuhan tahunan 4,3% dan mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed tahun depan. Kinerja ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan ini menantang kekhawatiran sebelumnya terkait pelemahan pasar tenaga kerja, memberi ruang bagi anggota FOMC yang lebih hawkish. Proyeksi terbaru mengindikasikan median satu kali penurunan suku bunga pada 2026, sementara pasar masih memperkirakan kemungkinan dua kali.
Europe
ECB: Schnabel tegaskan suku bunga tak akan naik. Isabel Schnabel dari Dewan Eksekutif ECB menyatakan bahwa bank sentral tidak melihat kebutuhan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, meski komentarnya sebelumnya sempat memicu revisi pasar menuju ekspektasi kebijakan yang lebih ketat. Ia menegaskan suku bunga kemungkinan tetap stabil untuk beberapa waktu selama tidak ada kejutan baru, dengan inflasi zona euro yang sudah kembali ke target 2%. Schnabel menambahkan bahwa pesan sebenarnya bukan mendukung kenaikan suku bunga, melainkan bahwa ruang penurunan lebih lanjut sudah sangat terbatas, sejalan dengan pandangan internal yang menilai siklus pemangkasan suku bunga ECB kemungkinan mendekati akhir.
Yield obligasi Eropa melemah, fokus kebijakan moneter. Pasar obligasi Eropa bergerak turun moderat setelah aksi jual mereda, dengan OAT Prancis tenor 10 tahun turun ke 3,56% dari 3,60% di tengah ketidakpastian anggaran 2026. Bund Jerman 10 tahun ikut melemah ke 2,87% dari 2,90% seiring ECB mempertahankan suku bunga dan komentar hawkish Schnabel menjaga ekspektasi kenaikan sekitar 40% pada Maret 2027. Di Inggris, yield gilt 10 tahun turun ke 4,51% dari 4,54% setelah pasar menilai pelonggaran BoE yang lebih bertahap, sementara BTP Italia stabil di 3,51% dari 3,58% di tengah kekhawatiran atas independensi bank sentral terkait revisi anggaran. Pergerakan ini mencerminkan sentimen investor yang masih berhati‑hati terhadap arah suku bunga di kawasan Eropa.
Asia
RBA lihat risiko inflasi naik. Reserve Bank of Australia (RBA) mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga pada 2026 setelah lonjakan inflasi Oktober dan Q3 memberi sinyal risiko ke atas, namun menilai perlu waktu tambahan untuk memastikan tekanan harga bersifat persisten. Dalam risalah pertemuan Desember, RBA menyebut sebagian kenaikan bisa berasal dari komponen yang volatil sehingga data CPI Q4 akhir Januari menjadi penentu. Inflasi headline mencapai 3.8% dan inti 3.3%, keduanya di atas target 2–3%, sehingga dewan membahas kondisi yang dapat memicu kenaikan rate bila tekanan harga berlanjut.
Yen menguat akibat intervensi, sementara yield JGB turun mendekati 2%. Yen menguat menuju JPY155 per USD setelah adanya kesiapan intervensi untuk meredam volatilitas, ditambah pelemahan dolar di tengah ekspektasi dua kali pemangkasan suku bunga Fed tahun depan. Di sisi obligasi, yield JGB 10Y turun ke sekitar 2% setelah sempat mencetak ATH, terseret kekhawatiran atas perluasan fiskal: rancangan anggaran 2026 diperkirakan menembus JPY122 triliun disertai penerbitan obligasi baru yang lebih besar dari JPY28.6 triliun tahun ini, sementara paket stimulus JPY21.3 triliun masih berjalan.
