DOLAR AS BERADA DI JALUR PENGUATAN MINGGUAN
Share via
Kategori
Berita Internasional
Terbit Pada
07 November 2025
31057656
IQPlus, (7/11) - Dolar AS berada di jalur penguatan mingguan yang moderat karena investor berusaha menyeimbangkan dampak kebijakan hawkish Federal Reserve dengan kekhawatiran yang masih ada terhadap ekonomi AS.
Dolar memulai penguatan lima hari beruntun pekan lalu setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengakui risiko dari pelonggaran lebih lanjut, tetapi melemah tajam pada hari Kamis karena data ketenagakerjaan yang lemah.
Imbal hasil Treasury AS juga turun karena kekhawatiran atas ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh penutupan pemerintah di Washington dan pertanyaan tentang legalitas tarif Presiden Donald Trump.
"Dengan pertemuan The Fed bulan Desember yang kurang lebih seperti lemparan koin yang sangat bergantung pada kondisi pasar tenaga kerja, pasar bereaksi berlebihan terhadap petunjuk apa pun tentang pasar tenaga kerja," kata Mohit Kumar, ekonom di Jefferies, mencatat kurangnya data ekonomi seiring berlanjutnya penutupan pemerintah.
"Pandangan kami tetap bahwa komentar Powell dari pertemuan FOMC terakhir menunjukkan bahwa standar untuk pemangkasan suku bunga di bulan Desember terlalu tinggi," tambahnya.
Dengan penundaan rilis laporan penggajian non-pertanian bulanan akibat penutupan pemerintah AS, para pedagang beralih ke data sektor swasta yang menunjukkan perekonomian kehilangan lapangan kerja pada bulan Oktober di sektor pemerintah dan ritel. Pemangkasan biaya dan penerapan kecerdasan buatan juga menyebabkan lonjakan PHK.
Barclays awal pekan ini memperkirakan peluang sebesar 60% bahwa penutupan pemerintah AS yang terpanjang dalam sejarah AS akan berakhir antara 11 dan 21 November, sementara memperkirakan peluang sebesar 15% bahwa penutupan tersebut dapat berlanjut hingga Desember.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan mata uang terhadap sekeranjang enam mata uang utama, terapresiasi 0,14% menjadi 99,81 dan berada di jalur kenaikan mingguan sebesar 0,08%. Indeks ini telah pulih sedikit, tetapi masih berada dalam rentang perdagangan yang sama sejak Agustus.
Serbuan ke aset-aset safe haven awal pekan ini mendukung dolar AS, yang telah mendapatkan kembali sebagian daya tariknya sebagai safe haven, kata para analis, meskipun yen Jepang muncul sebagai instrumen defensif yang disukai pasar.
Euro turun 0,1% terhadap dolar menjadi $1,1535, mengungguli mata uang Eropa lainnya seperti poundsterling dan franc Swiss.
Dolar menguat 0,23% terhadap yen menjadi 153,41, setelah mencapai 152,82 di awal sesi, level terendah sejak 30 Oktober.
Dolar Australia stagnan di $0,6480, sementara kiwi melemah 0,4% menjadi $0,5609. (end/Reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait
