Latest update: 16-12-2025, 16:46
Americas
Indeks sentimen konsumen AS naik tipis ke 51, tetap dekat rekor terendah. Indeks sentimen konsumen University of Michigan naik ke 51,0 pada November dari 50,3 sebelumnya, didorong berakhirnya shutdown, namun masih menjadi level terendah kedua dalam sejarah. Indeks kondisi ekonomi anjlok 12,8% ke rekor terendah 51,1 akibat penurunan tajam persepsi keuangan pribadi dan daya beli barang tahan lama. Sementara itu, ekspektasi konsumen naik tipis ke 51,0. Inflasi setahun ke depan turun ke 4,5% dari 4,6%, sedangkan ekspektasi jangka panjang melemah ke 3,4% dari 3,9%, meski tetap di atas awal tahun.
Pasar naikkan ekspektasi cut rate Des-25. Presiden Fed New York John Williams menyatakan kebijakan moneter masih “modestly restrictive” dan melihat ruang untuk penurunan suku bunga dalam waktu dekat guna menjaga keseimbangan target inflasi dan lapangan kerja. Pernyataan ini mendorong probabilitas pemangkasan 25 bps pada FOMC 9–10 Desember melonjak ke 70% dari 28% sehari sebelumnya, menurut CME FedWatch. Imbal hasil Treasury turun tajam, sementara indeks saham berbalik positif. Meski demikian, sejumlah pejabat lain seperti Boston Fed Collins dan Dallas Fed Logan menekankan kehati-hatian, dengan Logan menyebut sulit mendukung cut tambahan tanpa bukti inflasi turun lebih cepat atau pasar tenaga kerja melemah signifikan.
Indeks dolar naik ke 100,3, UST yield 10 tahun turun ke 4,06%. Indeks dolar menguat ke 100,3, tertinggi sejak Mei, dan menuju kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan, didorong sentimen risk-off di saham AI dan kripto serta ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed pada Desember. Probabilitas cut melonjak ke 70% dari di bawah 30% awal pekan setelah komentar dovish pejabat Fed. Dolar menguat terhadap euro dan franc, namun melemah terhadap yen akibat intervensi verbal Jepang. UST yield tenor 10 tahun turun ke 4,06%, terendah sejak akhir Oktober, seiring pasar meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga bulan depan.
Europe
PMI komposit zona euro November turun tipis ke 52,4, tetap ekspansi solid. HCOB Eurozone Composite PMI tercatat 52,4 pada November 2025, sedikit di bawah Oktober 52,5 namun sesuai ekspektasi, menandakan ekspansi bisnis kuat dalam 2,5 tahun terakhir. Pertumbuhan didorong sektor jasa dengan kenaikan output tercepat dalam 18 bulan, sementara manufaktur hanya naik tipis di level terlemah dalam sembilan bulan. Pesanan baru melemah akibat turunnya permintaan ekspor, tenaga kerja stagnan, dan backlog terus menyusut. Biaya input naik tercepat sejak Maret, tetapi inflasi harga output turun ke level terendah dalam setahun.
Moody’s naikkan peringkat utang Italia ke Baa2, outlook stabil. Moody’s meningkatkan peringkat kredit Italia dari Baa3 menjadi Baa2 dan mengubah outlook dari positif menjadi stabil, menandai kenaikan pertama dalam 23 tahun. Langkah ini mencerminkan stabilitas politik dan kebijakan serta kemajuan signifikan Italia dalam memenuhi target National Recovery and Resilience Plan. Sebelumnya, Fitch dan S&P juga menaikkan peringkat Italia, dengan S&P saat ini di BBB+ outlook stabil. Moody’s menilai reformasi untuk meningkatkan efisiensi sektor publik dan iklim bisnis dapat memperkuat prospek ekonomi Italia.
Asia
Jepang beri sinyal intervensi valas untuk redam pelemahan yen. Pemerintah Jepang membuka peluang intervensi di pasar valuta asing guna menahan pelemahan yen yang dinilai spekulatif. Menteri Keuangan Satsuki Katayama menegaskan stabilitas nilai tukar penting dan siap mengambil langkah terhadap volatilitas berlebihan sesuai kesepakatan AS–Jepang. Pernyataan ini membuat dolar melemah 0,14% ke JPY157,26/USD pada Jumat pagi. Yen telah turun sekitar 6% sejak awal November, meski imbal hasil obligasi Jepang naik, dan pasar khawatir kebutuhan pembiayaan stimulus akan menekan mata uang lebih jauh. Intervensi terakhir terjadi Juli 2024 saat yen menyentuh 161,96/USD.
