BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    YEN DEKATI REKOR TERENDAH TERHADAP EURO

    Category

    International News

    Published On

    13 November 2025

    31630221

    IQPlus, (13/11) - Yen terpuruk mendekati rekor terendah terhadap euro dan level terendah dalam sembilan bulan terhadap dolar pada hari Kamis setelah perdana menteri baru Jepang mengatakan ia ingin bank sentral memperlambat kenaikan suku bunga.

    Dolar Australia menguat ke level tertinggi dua minggu setelah data resmi menunjukkan penurunan tingkat pengangguran yang lebih besar daripada perkiraan para ekonom, sehingga mengurangi dorongan untuk penurunan suku bunga.

    Pasar valuta asing kemungkinan akan menghadapi volatilitas dalam beberapa hari mendatang karena penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan kemungkinan akan segera berakhir, yang memicu rilis sejumlah data ekonomi. Namun, Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu bahwa data ketenagakerjaan dan harga konsumen untuk bulan Oktober kemungkinan tidak akan pernah dirilis.

    Yen sedikit berubah di level 179,32 per euro pada pagi hari di Asia, setelah merosot ke level tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya di level 179,47 semalam. Yen stabil di level 154,82 per dolar, setelah penurunannya ke level terendah sejak awal Februari di 155,05 pada hari Rabu, melampaui level psikologis 155.

    Euro melemah 0,1% menjadi $1,1582. Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi pada hari Rabu menyatakan preferensi pemerintahannya agar suku bunga tetap rendah dan meminta koordinasi yang erat dengan Bank of Japan.

    Ia juga telah meminta Gubernur BOJ Kazuo Ueda untuk melapor secara berkala kepada Dewan Kebijakan Ekonomi dan Fiskal pemerintah.

    Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama memberikan peringatan lisan baru tentang pelemahan yen yang mendekati 155 per dolar pada hari Rabu, dengan mencatat "pergerakan sepihak dan cepat di pasar valuta asing."

    Pelemahan yen dapat memaksa BOJ untuk mengambil tindakan, yang mengarah pada kenaikan suku bunga bulan depan. Para pedagang melihat peluang 24% untuk kenaikan suku bunga acuan seperempat poin pada bulan Desember, meningkat menjadi 46% untuk kenaikan pada bulan Januari.

    "Pelemahan yen ... kemungkinan membuat pemerintah semakin gelisah," kata Norihiro Yamaguchi, ekonom di Oxford Economics.

    "Nilai tukar sangat penting bagi keberlangsungan pemerintahan," ujarnya. "Untuk memitigasi pelemahan yen, pemerintah pada akhirnya harus menerima kenaikan suku bunga Bank of Japan."

    Di Australia, para pedagang memperkirakan penurunan suku bunga seperempat poin sebesar 16% pada bulan Desember, menyusul beberapa data ekonomi yang solid minggu ini yang mengurangi kemungkinan pelonggaran kebijakan dalam waktu dekat. (end/Reuters)