SAMSUNG NAIKKAN HARGA BEBERAPA CHIP MEMORI KARENA PERSAINGAN GLOBAL
Share via
Kategori
Berita Internasional
Terbit Pada
14 November 2025
31758039
IQPlus, (14/11) - Samsung Electronics bulan ini, menaikkan harga beberapa chip memori yang kini langka karena persaingan global untuk membangun pusat data AI hingga 60% dibandingkan September, ungkap dua orang yang mengetahui kenaikan tersebut.
Langkah ini menyusul keputusan produsen chip memori terbesar di dunia tersebut untuk menunda pengumuman resmi harga kontrak pasokan pada bulan Oktober, ungkap mereka, seraya menambahkan bahwa detail harga biasanya diumumkan setiap bulan.
Melonjaknya harga chip memori ini, yang sebagian besar digunakan di server, kemungkinan akan menambah tekanan bagi perusahaan-perusahaan besar yang membangun infrastruktur data. Melonjaknya harga chip memori ini juga mengancam peningkatan biaya produk lain seperti ponsel pintar dan komputer yang juga menggunakannya.
Banyak produsen server dan pembangun pusat data terbesar "kini menyadari bahwa mereka tidak akan mendapatkan produk yang cukup. Harga premium yang dibayarkan sangat ekstrem," ujar Tobey Gonnerman, presiden distributor semikonduktor Fusion Worldwide, kepada Reuters.
Harga kontrak perusahaan Korea Selatan untuk modul chip memori DDR5 32 gigabita (GB) melonjak menjadi $239 pada bulan November, naik dari $149 pada bulan September, ujarnya.
Chip memori DDR digunakan di server, komputer, dan perangkat lain, membantu kinerja komputasi dengan menyimpan data sementara dan mengelola transfer serta pengambilan data yang cepat.
Samsung juga menaikkan harga chip DDR5 16GB dan DDR5 128GB sekitar 50% menjadi masing-masing $135 dan $1.194. Harga DDR5 64GB dan DDR5 96GB telah naik lebih dari 30%, kata Gonnerman.
Kenaikan harga dikonfirmasi oleh sumber lain yang diberi pengarahan oleh Samsung. Sumber tersebut menolak disebutkan namanya karena informasi tersebut tidak bersifat publik.
Samsung menolak berkomentar. Krisis chip begitu parah sehingga memicu pembelian panik oleh beberapa pelanggan, menurut para eksekutif dan analis industri.
Pembuat chip kontrak terkemuka Tiongkok, SMIC mengatakan pada hari Jumat bahwa kekurangan chip memori telah menyebabkan pelanggan menahan pesanan untuk jenis chip lain yang juga digunakan dalam produk mereka. (end/Reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait
