BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    PLN EPI BIDIK PENGGUNAAN BIOMASSA 10 JUTA TON PADA 2030

    Kategori

    Ekonomi Bisnis

    Terbit Pada

    17 December 2025

    35058408

    IQPlus, (17/12) - PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), subholding PT PLN (Persero), menargetkan penggunaan biomassa hingga 10 juta ton pada 2030 sebagai upaya menggantikan molekul fosil dalam pembangkitan listrik nasional.

    "Bioenergi itu unik karena molekul fosilnya diganti dengan molekul hayati. Secara life cycle assessment, ini terbukti mampu mereduksi emisi karbon secara signifikan," ujar Direktur Bioenergi PLN EPI Hokkop Situngkir dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Hingga akhir 2025, PLN EPI menargetkan menargetkan penggunaan biomassa mencapai 2,5 juta ton. Hasilnya, melalui penggunaan biomassa, PLN EPI berhasil menurunkan emisi karbon hingga 2,6 juta ton karbon dioksida (CO2e) ekuivalen dari 14 jenis biomassa.

    Cofiring dari biomassa menjadi salah satu instrumen paling efektif dalam mendukung target net zero emission (NZE), karena mampu menurunkan emisi karbon secara langsung melalui penggantian molekul fosil, bukan sekadar mengganti jenis pembangkit.

    Hokkop optimistis target tersebut dapat tercapai mengingat potensi bioenergi di Tanah Air terbentang luas. PLN EPI mencatat potensi biomassa nasional sangat besar, mencakup dari limbah pertanian, kehutanan, kayu, hingga pulp (waste agro, waste forestry, waste wood, waste pulp), potensi biomassa Indonesia diperkirakan mencapai 280 juta ton per tahun.

    Namun, sejauh ini pemanfaatan baru mencapai 20 juta ton, sementara potensi yang dinilai mudah diakses mencapai 60 juta ton.

    "Untuk 2-3 tahun ke depan, kami punya potensi sekitar 7,3 juta ton, yang sebenarnya ini kami punya di depan mata," kata dia.

    Hanya saja, untuk mengejar target tersebut, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama guna mendorong pemanfaatan potensi biomassa nasional sebagai bagian dari transisi energi dan penguatan bauran energi terbarukan.

    Hokkop mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi biomassa yang sangat besar dan beragam, bahkan setara dengan negara-negara yang telah lebih dulu mengembangkan bioenergi secara masif seperti Brasil. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan karena masih terbatasnya sinergi antarpemangku kepentingan.

    "Ini kesempatan yang terbuka sangat lebar, tapi harus ada kolaborasi dari semua kepentingan," kata Hokkop.

    Selaras dengan PLN EPI, Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) mendorong pemanfaatan biomassa di berbagai sektor industri dan tidak terbatas di sektor ketenagalistrikan.

    Ketua Umum MEBI Milton Pakpahan merekomendasikan peningkatan produksi biomassa guna mendukung target Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) berbasis EBT, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Bioenergi (PLT Bio) sebesar 0,9 gigawatt (GW) hingga 2034.

    Saat ini, terdapat sekitar 480 megawatt (MW) PLT Biomassa yang berada dalam tahap konstruksi, tender, maupun perencanaan, dengan kebutuhan biomassa mencapai sekitar 2,5 juta ton.

    Tidak hanya itu, MEBI juga berharap penggunaan sumber energi dari bahan baku hayati ini tetap mengedepankan prinsip ekonomi sirkular dalam implementasinya. Menurutnya, penggunaan biomassa tidak boleh berbasis kayu primer sebagai bahan bakar.

    "Biomassa yang dimaksud adalah dengan pemanfaatan limbah atau dengan ekonomi sirkular," kata Milton. (end/ant)