PGN SALURKAN 255 JUTA MMBTU GAS BUMI HINGGA OKTOBER
Share via
Kategori
Berita Harian
Terbit Pada
18 November 2025
32125201
IQPlus, (18/11) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina menyalurkan 255 juta million metric british thermal units (MMBTU) gas bumi selama periode Januari hingga Oktober 2025.
"Hingga Oktober tahun 2025 ini PGN telah menyalurkan 255 juta MMBTU gas termasuk di antaranya adalah 47 juta MMBTU dari LNG (liquefied natural gas)," kata Direktur Utama PGN Arief Kurnia Risdianto dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin.
Ia juga mengatakan dalam periode yang sama, PGN berhasil merealisasikan transmisi gas sebesar 493 ribu million standard cubic feet (MMSCF).
PGN, lanjutnya, senantiasa berkomitmen untuk mendukung ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan gas bumi dan juga pengembangan infrastruktur energi yang andal.
"PGN memiliki peran yang sangat strategis di dalam memastikan energi bersih dan efisien tersedia bagi masyarakat dan juga bagi industri," ujar dia.
Arief mengatakan perusahaannya mengelola jaringan pipa lebih dari 33.500 kilometer (km) yang melayani lebih dari 824.000 pelanggan baik dari sektor rumah tangga, komersial maupun juga dari sektor industri.
"Dengan pangsa pasar yang saat ini dikuasai oleh PGN melebihi 91 persen dengan. Demikian PGN telah menjadi tulang punggung bagi distribusi gas bumi di Indonesia," ujar dia.
Untuk menjaga pasokan energi nasional, PGN mengelola sejumlah infrastruktur LNG guna menyeimbangkan neraca gas, terutama ketika terjadi penurunan pasokan dari jaringan pipa yang selama ini menjadi sumber utama.
Saat ini, menurut Arief, PGN mengoperasikan dua Floating Storage Regasification Unit serta satu fasilitas regasifikasi darat yang berfungsi memastikan suplai gas tetap stabil bagi berbagai sektor pengguna di seluruh wilayah.
Keberadaan infrastruktur tersebut menjamin kebutuhan gas untuk industri dan pembangkit listrik terpenuhi sehingga aktivitas produksi berjalan lancar dan pertumbuhan ekonomi nasional terhindar dari potensi gangguan pasokan.
"Infrastruktur ini memastikan kebutuhan gas untuk industri dan juga pembangkit listrik dapat tetap terpenuhi sehingga pertumbuhan ekonomi nasional tidak mengalami gangguan," kata Arief. (end/ant)
Riset Terkait
Berita Terkait
