PERTAMINA EP PRABUMULIH FIELD RAIH TIGA PENGHARGAAN ENSIA
Share via
Terbit Pada
25 September 2025
1758775276654365
IQPlus, (25/9) - PT Pertamina EP Prabumulih Field kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional.
Pada ajang Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2025 yang digelar di Jakarta, 16 September 2025, perusahaan berhasil memborong tiga penghargaan platinum sekaligus.
Trofi prestisius tersebut diterima langsung oleh Senior Manager Pertamina EP Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah, yang hadir bersama Willem Komperi selaku Superintendent HSSE Prabumulih Field.
Raihan gemilang ini diperoleh melalui tiga program unggulan yang mencerminkan komitmen perusahaan menghadirkan inovasi berkelanjutan di bidang lingkungan dan sosial.
Untuk kategori lingkungan, platinum diraih lewat program Reengineering Drain System Struktur Beringin.
Inovasi ini berawal dari tantangan operasional terkait pengelolaan air terproduksi yang sebelumnya menyebabkan ketidaksempurnaan proses separasi minyak dan air hingga menimbulkan Loss Production Opportunity (LPO).
Dengan melakukan rekayasa ulang sistem perpipaan dan konfigurasi valve tanpa menambah fasilitas baru, Pertamina EP Prabumulih Field berhasil menekan beban air terproduksi sekaligus meningkatkan efisiensi energi dan penghematan biaya perusahaan.
Dua penghargaan platinum lainnya disabet pada kategori inovasi sosial.
Pertama, lewat program Mokusaku (Modal Kayu Sampah Berkurang), yang menawarkan solusi ramah lingkungan bagi petani karet di Sumatera Selatan.
Program ini menggantikan penggunaan cuka para.bahan kimia berbahaya (B3).dengan koagulan organik hasil destilasi biomassa.
Selain menjaga lingkungan, inovasi ini memberikan manfaat langsung bagi lebih dari 100 petani rentan, termasuk perempuan kepala keluarga, lansia, dan penyandang disabilitas.
Kedua, platinum diberikan pada program Padu Padan (Pengolahan Sampah Terpadu dan Berkelanjutan).
Program ini diapresiasi karena mampu mengintegrasikan pengelolaan sampah organik dan anorganik melalui konsep ekonomi sirkular.
Dari program ini lahir beragam inovasi, mulai dari palet plastik daur ulang residu, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) berbahan limbah organik untuk mendukung produktivitas pertanian, hingga Topi Pohon Karet dari plastik residu sebagai pengganti plastik sekali pakai.
Selain menjaga kelestarian lingkungan, Padu Padan juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan anggota kelompok, khususnya Pusat Daur Ulang dan KWT Kemuning.
Keberhasilan program ini bahkan telah direplikasi di sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Selatan dengan dukungan pemerintah daerah dan multipihak, menjadikannya sebagai model inspiratif pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Senior Manager Pertamina EP Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah, menegaskan bahwa pencapaian ini lahir dari kolaborasi erat berbagai pihak.
"Penghargaan ini adalah bukti bahwa operasi migas dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Setiap inovasi yang kami lakukan berfokus pada menjaga keberlanjutan lingkungan, mendorong lahirnya solusi hijau yang berdampak luas, dan akhirnya memberi nilai tambah bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Capaian ini adalah hasil sinergi seluruh insan Pertamina EP Prabumulih Field bersama mitra dan masyarakat yang menjadi bagian dari perubahan," ujarnya. (end)
IQPlus, (25/9) - PT Pertamina EP Prabumulih Field kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional.
Pada ajang Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2025 yang digelar di Jakarta, 16 September 2025, perusahaan berhasil memborong tiga penghargaan platinum sekaligus.
Trofi prestisius tersebut diterima langsung oleh Senior Manager Pertamina EP Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah, yang hadir bersama Willem Komperi selaku Superintendent HSSE Prabumulih Field.
Raihan gemilang ini diperoleh melalui tiga program unggulan yang mencerminkan komitmen perusahaan menghadirkan inovasi berkelanjutan di bidang lingkungan dan sosial.
Untuk kategori lingkungan, platinum diraih lewat program Reengineering Drain System Struktur Beringin.
Inovasi ini berawal dari tantangan operasional terkait pengelolaan air terproduksi yang sebelumnya menyebabkan ketidaksempurnaan proses separasi minyak dan air hingga menimbulkan Loss Production Opportunity (LPO).
Dengan melakukan rekayasa ulang sistem perpipaan dan konfigurasi valve tanpa menambah fasilitas baru, Pertamina EP Prabumulih Field berhasil menekan beban air terproduksi sekaligus meningkatkan efisiensi energi dan penghematan biaya perusahaan.
Dua penghargaan platinum lainnya disabet pada kategori inovasi sosial.
Pertama, lewat program Mokusaku (Modal Kayu Sampah Berkurang), yang menawarkan solusi ramah lingkungan bagi petani karet di Sumatera Selatan.
Program ini menggantikan penggunaan cuka para.bahan kimia berbahaya (B3).dengan koagulan organik hasil destilasi biomassa.
Selain menjaga lingkungan, inovasi ini memberikan manfaat langsung bagi lebih dari 100 petani rentan, termasuk perempuan kepala keluarga, lansia, dan penyandang disabilitas.
Kedua, platinum diberikan pada program Padu Padan (Pengolahan Sampah Terpadu dan Berkelanjutan).
Program ini diapresiasi karena mampu mengintegrasikan pengelolaan sampah organik dan anorganik melalui konsep ekonomi sirkular.
Dari program ini lahir beragam inovasi, mulai dari palet plastik daur ulang residu, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) berbahan limbah organik untuk mendukung produktivitas pertanian, hingga Topi Pohon Karet dari plastik residu sebagai pengganti plastik sekali pakai.
Selain menjaga kelestarian lingkungan, Padu Padan juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan anggota kelompok, khususnya Pusat Daur Ulang dan KWT Kemuning.
Keberhasilan program ini bahkan telah direplikasi di sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Selatan dengan dukungan pemerintah daerah dan multipihak, menjadikannya sebagai model inspiratif pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Senior Manager Pertamina EP Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah, menegaskan bahwa pencapaian ini lahir dari kolaborasi erat berbagai pihak.
"Penghargaan ini adalah bukti bahwa operasi migas dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Setiap inovasi yang kami lakukan berfokus pada menjaga keberlanjutan lingkungan, mendorong lahirnya solusi hijau yang berdampak luas, dan akhirnya memberi nilai tambah bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Capaian ini adalah hasil sinergi seluruh insan Pertamina EP Prabumulih Field bersama mitra dan masyarakat yang menjadi bagian dari perubahan," ujarnya. (end)
Riset Terkait
Berita Terkait