PENGAWAS PERSAINGAN USAHA SINGAPURA : BELUM ADA PEMBERITAHUAN SOAL MERGER GOTO-GRAB
Share via
Category
International News
Published On
14 November 2025
31745643
IQPlus, (14/11) - Badan pengawas persaingan usaha di Singapura belum menerima pemberitahuan apa pun dari perusahaan transportasi daring Grab atau GoTo mengenai rencana merger, tetapi menyatakan tetap terbuka untuk berdialog dengan kedua belah pihak.
Menanggapi pertanyaan dari The Straits Times, Komisi Persaingan dan Konsumen Singapura (CCS) menyatakan pada 14 November bahwa mereka telah mengetahui laporan media tentang potensi merger.
"CCS terbuka untuk berdialog dengan kedua belah pihak melalui proses notifikasi dan pra-notifikasi merger kami. CCS, hingga saat ini, belum menerima notifikasi keputusan apa pun dari Grab atau GoTo mengenai rencana merger," kata komisi tersebut.
Grab yang berbasis di Singapura dan pemegang saham utamanya Uber Technologies dan Goto, telah berdiskusi secara berkala mengenai merger selama bertahun-tahun.
GoTo, yang terbentuk dari merger Gojek dan Tokopedia, adalah raksasa teknologi Indonesia, dan kesepakatan apa pun akan berdampak langsung pada pasar domestiknya dan jutaan pengemudi lokal.
Laporan merger semacam itu telah muncul secara berkala selama beberapa tahun terakhir, tetapi semakin intensif minggu lalu setelah Menteri Negara Prasetyo Hadi mengonfirmasi pada 7 November bahwa rencana merger antara kedua raksasa transportasi daring tersebut sedang dibahas.
Beberapa hari setelahnya, rumor seputar merger tersebut mulai beredar di situs berita dan akun media sosial Indonesia, termasuk klaim bahwa Singapura "dilaporkan berusaha" untuk memblokir langkah tersebut.
Menurut unggahan-unggahan ini, regulator Singapura diduga khawatir bahwa pemerintah Indonesia sedang mencoba "mencampuri" salah satu perusahaan teknologi besarnya, di tengah laporan bahwa perusahaan investasi negara Danantara Indonesia sedang dalam pembicaraan untuk mengambil saham minoritas di entitas gabungan Grab-Gojek.
Media-media ini selanjutnya mengisyaratkan bahwa otoritas Singapura diduga sedang memeriksa apakah rencana kepemilikan saham Danantara dapat memengaruhi kemampuan Grab untuk mengambil keputusan bisnis secara independen. Mereka juga dilaporkan sedang menyelidiki dugaan risiko ekonomi dan keamanan nasional terkait merger yang melibatkan pemain teknologi regional sebesar itu. (end/stratitimes.com)
Related Research
News Related
