BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    PASAR SAHAM AS DITUTUP NAIK PADA PERDAGANGAN RABU

    Category

    International News

    Published On

    20 November 2025

    32324120

    IQPlus, (20/11) - Saham AS mengakhiri sesi perdagangan yang bergejolak lebih tinggi pada hari Rabu, bangkit dari kerugian baru-baru ini karena saham teknologi menguat menjelang rilis laporan keuangan kuartalan Nvidia.

    Indeks sempat memangkas kenaikan setelah risalah rapat Federal Reserve terakhir menunjukkan para pembuat kebijakan memperingatkan bahwa biaya pinjaman yang lebih rendah dapat melemahkan upaya melawan inflasi. The Fed memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada setiap rapatnya di bulan September dan Oktober.

    Kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja yang mendingin masih berlanjut menjelang rilis laporan ketenagakerjaan AS bulan September pada hari Kamis, menyusul penutupan pemerintah AS yang terlama.

    Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyatakan tidak akan menerbitkan laporan ketenagakerjaan bulan Oktober, melainkan akan menggabungkan data penggajian nonpertanian untuk bulan tersebut dengan laporan bulan November.

    Saham Nvidia menguat, dengan laporan laba yang akan dirilis setelah penutupan pasar dipandang sebagai uji coba bagi reli yang didorong oleh kecerdasan buatan yang telah mendorong pasar mencapai rekor tertinggi tahun ini.

    Saham tersebut "hampir pasti akan volatil," setelah laporan tersebut, kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.

    "Ketika Anda adalah perusahaan terbesar di luar sana, Anda seperti berada di sorotan, dan seringkali tidak masuk akal bagaimana saham bereaksi dalam jangka pendek," ujarnya.

    Dow Jones Industrial Average naik 47,03 poin, atau 0,10 persen, menjadi 46.138,77, S&P 500 naik 24,87 poin, atau 0,38 persen, menjadi 6.642,19, dan Nasdaq Composite naik 131,38 poin, atau 0,59 persen, menjadi 22.564,23.

    Investor khawatir tentang bagaimana perusahaan akan dapat menghasilkan uang dari investasi besar mereka di bidang AI. (end/Reuters)