BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    KEMENDAG : MAKANAN OLAHAN RI RAIH POTENSI TRANSAKSI RP221,07 MILIAR DI ANUGA

    Terbit Pada

    26 August 2025

    23739497

    IQPlus, (26/8) - Makanan olahan tampil memukau dengan mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 13,6 juta atau setara Rp221,07 miliar dalam Pameran Anuga Select India 2025. Pameran produk makanan olahan bergengsi di India ini diselenggarakan pada 20-22 Agustus 2025 di Bombay Exhibition Center, Mumbai, India.

    Dalam siaran pers Kemendag (26/8) Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Fajarini Puntodewi mengungkapkan, Kemendag membidik pasar makanan olahan India sebagai salah satu tujuan promosi dan nation brandingdalam meningkatkan ekspor Indonesia. Produk Indonesia memiliki keunggulan berupa keanekaragaman rasa dan bahan baku, harga yang berdaya saing, variasi produk yang beragam, sertifikasi dan standar kualitas, serta daya tarik pemasaran melalui story tellingkuat.

    "Pangsa pasar makanan olahan Indonesia ke India tercatat sebesar 6,8 persen pada 2024 dengan tren permintaan yang tumbuh positif, sehingga memiliki peluang pasar yang masih terbuka luas. Dengan ikut serta di pameran Anuga Select India 2025, Kemendag ingin menjaga dan meningkatkan ekspor produk makanan olahan ke pasar India, sekaligus menyasar peningkatan ekspor ke negara-negara sekitarnya,"ungkap Puntodewi.

    Paviliun Indonesia yang menempati posisi strategis di aula 6-H 50 dengan tiga sisi terbuka serta desain atraktif mempunyai nilai lebih dalam menarik minat pengunjung. Paviliun Indonesia menghadirkan delapan perusahaan, yaitu PT Sari Murni Group, PT FKS Food Sejahtera Tbk, PT United Family Food, PT Ichi Tan Indonesia, PT Monde Mahkota Biskuit, PT Wahyu Bunga Nuswantara, PT Tasmi Sumber Jaya, dan CV Cahaya Kencana. Adapun produk makanan olahan yang ditampilkan mencakup aneka biskuit, minuman ringan kemasan, kakao, coklat olahan hingga kerupuk asal Indonesia.Selama pameran berlangsung, hampir seluruh produk yangdipamerkan memperoleh respons positif. Produk yang paling diminati buyer asal India adalah olahan cokelat merek SilverQueen, yang berhasil mencatatkan kontrak dagang terbesarsenilai USD 12,36 juta.

    Selain itu, produk kerupuk khas Indonesia yang oleh masyarakat India lebih dikenal dengan sebutan "papad" mendapatkan perhatian besar.Peserta pameran di Paviliun Indonesia rata-rata menjajaki kerja sama bisnis (business matching) dengan calon buyer sebanyak tiga hingga empat kali per hari selama pameran. Area business matching ditata sedemikian rupa dan berhasil menarik buyer dan pengunjung mancanegara dari India, Arab Saudi, Uzbekistan, Korea Selatan, Vietnam, hingga Thailand.

    Pengunjung pameran terdiri atas pelaku usaha ritel, distributor, hingga pelaku usaha hotel, katering, dan kafe (horeka) di India.Keikutsertaan Indonesia pada pameran kali ini merupakan hasil kolaborasi perwakilan perdagangan RI di India yang terdiri atas Atase Perdagangan (Atdag) RI New Delhi dan Indonesian Trade Promotion Center Chennai (ITPC) Chennai, serta didukung Kedutaan Besar RI New Delhi dan Konsulat Jenderal RI Mumbai. (end)