BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    KADIN: PERLU PROAKTIF AGAR MANUFAKTUR TUMBUH

    Published On

    03 September 2025

    1756891790249918

    IQPlus, (3/9) - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang menilai penting bagi para pemangku kepentingan untuk proaktif dalam mendukung industri manufaktur bertumbuh dan menambah peluang kerja yang lebih luas.

    Hal ini dilakukan beriringan dengan upaya pemerintah yang memberikan berbagai insentif dan kemudahan agar sektor ini dapat produktif dan membuka lapangan kerja.

    "Untuk itu, (penting bagi) kementerian terkait agar proaktif melakukan dialog dan komunikasi untuk membahas insentif yang dibutuhkan, agar industri manufacturing semakin bertumbuh dan mampu menambah lapangan kerja," kata Sarman di Jakarta, Rabu.

    Data Kementerian Investasi dan Hilirisasi menunjukkan bahwa di sektor manufaktur, subsektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri tekstil dan produk tekstil (TPT), industri alas kaki dan kulit, industri makanan dan minuman, industri elektronik dan komponen, serta industri otomotif.

    Adapun Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Fithra Faisal pekan lalu menyatakan bahwa sektor manufaktur memiliki dampak paling besar terhadap penyerapan tenaga kerja.

    Kontribusi sektor manufaktur terhadap keseluruhan perekonomian Indonesia disebut Fithra sebesar 19 persen, dan investasi akan membangkitkan sektor industri dan memacu peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

    Lebih lanjut, investasi juga tercatat telah menciptakan sekitar 1,2 juta lapangan kerja baru pada semester I dan diperkirakan mencapai 3 juta pada semester II 2025.

    Sementara itu, dari dunia usaha, Sarman mengatakan, pihaknya berharap upaya peningkatan performa industri manufaktur ini bisa berjalan bersama dengan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga atau daya beli masyarakat.

    "Pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat semakin produktif dengan menjaga harga pangan pokok yang stabil dan terjangkau," kata Sarman. (end/ant)