IKUTI GM, FORD BATAL RENCANA KLAIM KREDIT PAJAK KENDARAAN LISTRIK
Share via
Terbit Pada
10 October 2025
1760062613466342
IQPlus, (10/10) - Ford Motor mencabut program yang memungkinkan dealer menawarkan kredit pajak sebesar $7.500 untuk sewa kendaraan listrik setelah subsidi federal berakhir pada 30 September, ungkap perusahaan tersebut pada hari Kamis.
"Ford tidak akan mengklaim kredit pajak kendaraan listrik, tetapi akan mempertahankan pembayaran sewa kompetitif yang kami miliki di pasar saat ini," ujar seorang juru bicara.
Keputusan ini menyusul langkah serupa yang diambil General Motors pada hari Rabu. Sementara produsen mobil seperti Hyundai dan Stellantis telah menawarkan insentif potongan harga tunai untuk menjembatani kesenjangan bagi pembeli, Ford dan GM mengambil pendekatan yang berbeda.
Divisi pinjaman internal di kedua produsen mobil ini berencana untuk memulai pembelian kendaraan listrik dari inventaris dealer, dan perusahaan akan mengajukan kredit sebesar $7.500 untuk mobil-mobil tersebut, kemudian menyalurkan dana tersebut ke dalam perjanjian sewa kendaraan listrik bagi pelanggan.
Bagi pelanggan yang ingin membeli kendaraan listrik, Ford Credit tetap menawarkan pembiayaan 0 persen selama 72 bulan dan insentif lainnya, ujar seorang juru bicara.
GM memutuskan untuk menghentikan program tersebut setelah Senator Republik Bernie Moreno dari Ohio, seorang mantan dealer mobil yang aktif di bidang kebijakan otomotif, menyuarakan kekhawatirannya, ungkap seorang narasumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters. Belum jelas mengapa Ford membatalkan program tersebut.
Ford dan GM mengembangkan strategi mereka setelah berdiskusi dengan para pejabat di Internal Revenue Service, Reuters sebelumnya melaporkan.Beberapa eksekutif otomotif, termasuk CEO Ford Jim Farley, telah memperingatkan bahwa penjualan kendaraan listrik akan turun secara signifikan jika tidak ada kredit tersebut. Para pemimpin otomotif lainnya, seperti CEO Hyundai Motor Amerika Utara, telah menegaskan bahwa pasar kendaraan listrik lebih tangguh dari itu. (end/Reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait