BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    EKONOMI MALAYSIA TUMBUH 5,2 PERSEN PADA KUARTAL KETIGA

    Category

    International News

    Published On

    14 November 2025

    31746559

    IQPlus, (14/11) - Perekonomian Malaysia tumbuh sebesar 5,2 persen pada kuartal ketiga tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, memperkuat pandangan Bank Negara Malaysia bahwa negara tersebut berada di jalur yang tepat untuk mencapai batas atas target pertumbuhan tahunan di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut.

    Hasil akhir kinerja kuartalan terkuat tahun ini sesuai dengan estimasi awal Departemen Statistik Malaysia (DOSM) sebelumnya sebesar 5,2 persen.

    Ekonom yang disurvei oleh Reuters dan estimasi awal pemerintah juga memperkirakan ekspansi sebesar 5,2 persen untuk periode Juli-September. Hal ini menyusul pertumbuhan tahunan sebesar 4,4 persen pada kuartal pertama dan kedua.

    Dalam jumpa pers pada hari Jumat (14 November), kepala statistik DOSM, Mohd Uzir Mahidin, mengatakan peningkatan tersebut didukung oleh permintaan domestik yang berkelanjutan dan ekspor neto yang lebih kuat.

    Pengeluaran rumah tangga didukung oleh kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, langkah-langkah kebijakan terkait pendapatan, dan program bantuan tunai yang berkelanjutan, sementara aktivitas investasi didorong oleh ekspansi modal yang berkelanjutan di sektor swasta dan publik.

    Di sisi eksternal, ia memperingatkan bahwa pertumbuhan ekspor akan terus menghadapi hambatan dari tarif dan permintaan global yang lemah.

    "Namun, pertumbuhan akan didukung oleh permintaan yang berkelanjutan terhadap barang-barang listrik dan elektronik, pariwisata masuk, dan pemulihan ekspor terkait pertambangan," ujarnya.

    Selama sembilan bulan pertama tahun ini, perekonomian tumbuh sebesar 4,7 persen.

    Gubernur Bank Negara Abdul Rasheed Ghaffour mengatakan pertumbuhan setahun penuh tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai batas atas kisaran proyeksi bank sentral, yaitu 4 hingga 4,8 persen.

    "Ke depannya, kondisi ekonomi global akan tetap menantang, dan kita perlu terus memperkuat penyangga ekonomi kita untuk menghadapi segala hambatan yang mungkin menghadang," ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa prospek tersebut mengandung "risiko positif dan negatif", meskipun pemulihan pariwisata dan permintaan yang lebih tinggi untuk produk listrik dan elektronik diperkirakan akan memberikan dukungan lebih lanjut.

    Proyeksi pertumbuhan bank sentral tahun 2025 lebih lambat dibandingkan ekspansi 5,1 persen tahun lalu, yang mencerminkan dampak gangguan perdagangan akibat tarif AS. (end/bussinesstimes.com)