BYTEDANCE DAPAT SATU DARI TUJUH KURSI DIREKSI TIKTOK AS
Share via
Terbit Pada
22 September 2025
1758501231550676
IQPlus, (22/9) - Kesepakatan Amerika Serikat-Tiongkok terkait operasional TikTok di AS mencakup pemilihan salah satu dari tujuh anggota dewan direksi oleh ByteDance Tiongkok untuk entitas baru tersebut, sementara warga Amerika Serikat memegang enam kursi lainnya, ungkap seorang pejabat senior Gedung Putih pada Sabtu (20 September).
Presiden AS Donald Trump berupaya mencegah pemblokiran aplikasi video pendek dengan 170 juta pengguna di AS tersebut setelah Kongres mengesahkan undang-undang pada tahun 2024 yang memerintahkan penutupan aplikasi tersebut pada Januari 2025 jika asetnya di AS tidak dijual oleh pemiliknya, ByteDance.
Trump telah menunda penegakan hukum tersebut hingga pertengahan Desember di tengah upaya untuk menarik aset TikTok di AS dari platform global tersebut, mengumpulkan investor Amerika, dan memastikan kepemilikan baru tersebut memenuhi syarat sebagai divestasi penuh yang diwajibkan berdasarkan undang-undang tahun 2024.
Kemajuan menuju kesepakatan minggu lalu menandai terobosan langka dalam perundingan berbulan-bulan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia yang berupaya meredakan perang dagang yang telah meresahkan pasar global.
Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia dan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mencapai kemajuan dalam perjanjian TikTok melalui panggilan telepon dan akan bertemu langsung dalam enam minggu. Namun, pernyataan Beijing belum mengklarifikasi seberapa jauh kemajuan tersebut telah tercapai.
Rincian perjanjian tersebut, sebagaimana dipaparkan oleh pejabat senior Gedung Putih, sebagian besar sejalan dengan laporan dari Reuters dan media berita lainnya dalam beberapa hari terakhir. Pejabat tersebut mengatakan bahwa Trump akan memperpanjang jeda terbaru dalam penegakan hukum tahun 2024 selama 120 hari tambahan, yang menunjukkan bahwa batas waktu berikutnya untuk penyelesaian perjanjian adalah pada bulan April.
TikTok, Kementerian Perdagangan Tiongkok, dan Badan Siber Tiongkok tidak menanggapi permintaan komentar.
Namun, para anggota parlemen tetap menginginkan penjelasan tentang bagaimana kesepakatan ini akan berjalan.
"Masalahnya ada pada detailnya," kata Anggota DPR Frank Pallone, seorang Demokrat. "Kita tidak bisa membiarkan Tiongkok terus mengakses data pribadi warga Amerika dalam jumlah besar, dan kita tidak bisa membiarkan Trump menyerahkan TikTok kepada rekan-rekan teknologinya dan mengubahnya menjadi corong Maga ("Make America Great Again"). (end/reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait