ARAB SAUDI NAIKKAN HARGA MINYAK KE ASIA
Share via
Terbit Pada
07 August 2025
21827005
IQPlus, (7/8) - Arab Saudi menaikkan harga minyak mentah untuk bulan kedua berturut-turut, menandakan keyakinan akan permintaan minyak mentahnya karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) dan sekutunya (OPEC+) terus meningkatkan pasokan.
Produsen minyak negara Saudi Aramco akan menaikkan premi untuk minyak mentah Arab Light ke Asia sebesar US$1 per barel untuk pengiriman pada bulan September, menjadi US$3,20 per barel, menurut daftar harga yang dilihat oleh Bloomberg, tertinggi sejak April. Perusahaan tersebut diperkirakan akan menaikkan harga minyak mentah tersebut sebesar 90 sen AS per barel, menurut survei terhadap perusahaan penyuling dan pedagang.
Eksportir terbesar dunia ini telah memimpin OPEC+ dalam meningkatkan produksi karena mereka berupaya meningkatkan pangsa pasar. Sejauh ini, melonjaknya permintaan bahan bakar transportasi telah memperkuat margin penyulingan dan membantu pasar menyerap tambahan barel. CEO Aramco, Amin Nasser, mengatakan minggu ini bahwa ia optimistis bahwa hal itu akan berlanjut.
"Fundamental pasar minyak yang kuat mendukung permintaan minyak mentah dan produk kami," ujar Nasser kepada wartawan dalam panggilan pendapatan. "Kami memperkirakan paruh kedua tahun ini akan lebih tinggi dua juta barel per hari dibandingkan paruh pertama."
Berbeda dengan kenaikan harga untuk pembeli Asia, kerajaan tersebut memangkas harga untuk pelanggan Eropa paling banyak dalam setahun. Semua nilai ke Eropa dipotong sebesar US$1,30. Harga untuk pengiriman ke AS sedikit naik.
Banyak analis dan pedagang memperkirakan bahwa sebagian besar tambahan produksi dari OPEC+, yang akan datang bulan ini dan bulan depan, dapat membebani harga di akhir tahun ini. Perusahaan-perusahaan Wall Street seperti JPMorgan Chase dan Goldman Sachs memperkirakan bahwa harga akan turun mendekati US$60 per barel pada kuartal keempat.
Pada hari Minggu, OPEC+, yang mencakup mitra seperti Rusia, sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 547.000 barel per hari pada bulan September. Rencana peningkatan ini, menyusul peningkatan serupa pada bulan Agustus, terjadi di saat para pedagang menunggu bagaimana ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menghukum Rusia atas perang di Ukraina dapat memengaruhi pasar.
Minyak mentah Brent bertahan di kisaran US$70 per barel akhir-akhir ini karena para pedagang menyeimbangkan kenaikan produksi OPEC+ dengan prospek potensi tindakan AS terhadap penjualan minyak Rusia. (end/Bloomberg)
Riset Terkait
Berita Terkait