TRUMP BERNIAT BELI SAHAM PERUSAHAAN KOMPUTASI QUANTUM
Share via
Published On
23 October 2025
29533566
IQPlus, (23/10) - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang bernegosiasi dengan beberapa perusahaan komputasi kuantum untuk mengakuisisi saham dengan imbalan pendanaan federal, lapor Wall Street Journal pada hari Rabu, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Perusahaan-perusahaan termasuk IonQ, Rigetti Computing, dan D-Wave Quantum sedang mendiskusikan kemungkinan pemerintah menjadi pemegang saham sebagai bagian dari perjanjian tersebut, menurut laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa negosiasi tersebut mencakup pemberian pendanaan minimum dari Washington sebesar $10 juta masing-masing.
Perusahaan lain seperti Quantum Computing (QUBT.O), opens new tab, dan Atom Computing sedang mempertimbangkan pengaturan serupa, tambah Journal.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut.
Awal tahun ini, Trump mengatakan AS akan mengambil 10% saham Intel yang akan mengubah hibah pemerintah menjadi saham ekuitas, intervensi luar biasa terbaru oleh Gedung Putih di perusahaan-perusahaan Amerika.
Kesepakatan lainnya termasuk kesepakatan bagi Pentagon untuk menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan pertambangan kecil, MP Materials untuk meningkatkan produksi magnet tanah jarang, dan pemerintah AS memenangkan "saham emas" dengan hak veto tertentu sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengizinkan Nippon Steel, Jepang untuk membeli U.S. Steel.
Ion menolak berkomentar, sementara Gedung Putih, Departemen Perdagangan AS, Rigetti Computing, D-Wave Quantum, Atom Computing, dan Quantum Computing tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Wakil Menteri Perdagangan AS Paul Dabbar, mantan eksekutif komputasi kuantum dan pejabat Departemen Energi, memimpin diskusi pendanaan dengan perusahaan-perusahaan di industri ini, menurut laporan tersebut, mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pada bulan Februari, Microsoft meluncurkan chip baru yang menurutnya menunjukkan komputasi kuantum masih "bertahun-tahun, bukan puluhan tahun" lagi, bergabung dengan Google dan IBM dalam memprediksi bahwa perubahan mendasar dalam teknologi komputasi sudah jauh lebih dekat daripada yang diyakini selama ini. (end/Reuters)
Related Research
News Related
