BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    PYFA PERCEPAT TRANSFORMASI BISNIS, MANTAPKAN POSISI SEBAGAI PEMAIN CDMO GLOBAL

    Category

    Daily News

    Published On

    18 November 2025

    32151633

    IQPlus, (18/11) - PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) terus mempercepat transformasi bisnisnya melalui ekspansi kapasitas produksi, penguatan jejaring manufaktur global, dan integrasi fasilitas pasca-akuisisi yang menjadi fondasi strategi jangka panjang Perseroan. Transformasi ini menandai arah baru PYFA sebagai pemain farmasi dengan fokus kuat pada model bisnis Contract Development and Manufacturing Organization (CDMO) dan diversifikasi portofolio.

    Salah satu langkah strategis yang menjadi sorotan adalah integrasi penuh fasilitas produksi Probiotec di Kemps Creek, Australia. Fasilitas tersebut kini telah memperoleh lisensi dari Therapeutic Goods Administration (TGA) serta sertifikasi Halal AIHCO, yang memberikan akses langsung bagi PYFA untuk masuk ke pasar ekspor dengan standar internasional. Langkah ini memperkuat ambisi perusahaan menjadi bagian dari rantai pasok global industri farmasi.

    Direktur Keuangan PYFA, Sinta Ningsih, menyebut integrasi pasca-akuisisi sebagai fondasi utama transformasi Perseroan. Ia menekankan bahwa proses tersebut mencakup penyelarasan operasional, pembenahan rantai suplai, dan penguatan kapabilitas manufaktur lintas negara.

    "Kami mengajak para pemangku kepentingan melihat transformasi ini sebagai perjalanan jangka panjang. Integrasi dan ekspansi bukan hanya soal menambah fasilitas, tetapi membangun struktur industri yang lebih kompetitif dan adaptif terhadap kebutuhan pasar global," ujar Sinta.

    Selain memperkuat basis manufaktur global, PYFA juga memperluas portofolio produk melalui kolaborasi dengan sejumlah perusahaan farmasi internasional, seperti Eli Lilly, Amgen, Lundbeck, Merz Pharma, dan Polysan. Kerja sama tersebut menunjukkan bahwa PYFA telah menjadi mitra strategis bagi produsen farmasi global untuk pengembangan dan produksi berbagai obat, termasuk produk-produk berbasis New Chemical Entity (NCE).

    Di dalam negeri, Perseroan juga memperkuat jaringan distribusi produk OTC (over-the-counter) melalui brand PYFAHealth dan PYFABeauty. Produk-produk tersebut kini lebih mudah dijangkau konsumen melalui ritel kesehatan besar seperti Century, Boots, Apotek Roxy, dan VIVA Apotek.

    Selanjutnya, pembangunan pabrik Ethica di Cikarang yang ditargetkan beroperasi penuh pada awal 2026 menjadi pilar penting dalam penguatan kapasitas produksi domestik. Dengan operasional penuh Ethica dan optimalisasi Probiotec, PYFA diproyeksikan memiliki struktur produksi yang jauh lebih terintegrasi dan berdaya saing tinggi.

    Transformasi ini menunjukkan bagaimana PYFA bergerak melampaui model bisnis farmasi tradisional menjadi perusahaan farmasi modern berbasis riset, inovasi, dan manufaktur global. Perseroan menegaskan komitmennya untuk menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham melalui strategi ekspansi dan konsolidasi jangka panjang.

    Sebagai informasi, PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) membukukan pendapatan berjalan konsolidasi yang menunjukkan angka solid sebesar Rp2,06 triliun hingga akhir kuartal III/2025. Sebagai perbandingan pada periode yang sama (YoY), nilai tersebut meningkat signifikan sebesar 77.3%. Adapun pendapatan tahun lalu hanya mencapai mencapai Rp1,16 triliun.

    Mengutip laporan keuangan Perseroan, kinerja kas operasional murni yang tercermin pada EBITDA menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan. EBITDA Perseroan tercatat positif Rp133,32 miliar pada 9M 2025, naik 100.6% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp66,44 miliar. Penguatan ini didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 77.3% secara tahunan. Hal ini membuktikan bahwa bisnis inti Perseroan, termasuk kontribusi dari entitas baru, tetap berjalan kuat dan efisien.

    Sejalan dengan ekspansi bisnis dan integrasi pasca-akuisisi, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp1,64 triliun. Meskipun demikian, Perseroan berhasil menjaga efisiensi dan profitabilitas di level fundamental, yang dibuktikan lewat kenaikan laba kotor sebesar 41,28% (YoY) menjadi Rp417,86 miliar. (end)