MASJID KARYA PTPP DAPATKAN 2 REKOR MURI
Share via
Published On
23 October 2025
29537031
IQPlus, (23/10) - PT PP (Persero) Tbk (PTPP), perusahaan konstruksi dan investasi nasional dibawah naungan Danantara Indonesia, kembali menorehkan prestasi membanggakan di dunia konstruksinasional. PTPP berhasil meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas keberhasilannya membangun Masjid Raya Baitul Khairaat, ikon baru kebanggaan masyarakat Sulawesi Tengah yang diakui sebagai masjid dengan kubah terbesar di Indonesia dan menara jam analog terbesar di Indonesia.
Dalam siaran pers PTPP (23/10) Rekor ini diraih berkat keberhasilan PTPP merancang dan membangun struktur kubah tunggal berdiameter90 meter menggunakan sistem rangka baja lengkung tanpa pilar tengah, serta pemasangan jam analogberdiameter 19,3 meter, yang tercatat sebagai jam terbesar di Indonesia sekaligus kelima terbesar di dunia.
Keberhasilan tersebut menjadi bukti keunggulan PTPP dalam menggabungkan presisi teknik, inovasi desainarsitektur, dan manajemen proyek berskala kompleks di tengah tantangan geografis serta kondisi seismikwilayah Sulawesi Tengah
Sertifikat rekor MURI diserahkan secara resmi di Kantor MURI, Jakarta, pada 15 Oktober 2025, dan diterimaoleh Dr. Andi Ruly Djanggola, Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah,mewakili Gubernur Sulawesi Tengah. Penghargaan diserahkan langsung oleh Yusuf Ngadri, Direktur Operasional MURI, sebagai bentuk pengakuan atas prestasi monumental hasil karya anak bangsa.
Proyek bernilai Rp376,65 miliar ini dikerjakan oleh PTPP sejak 23 Oktober 2023 hingga 15 November 2025,dan mencatat realisasi fisik 99,18%, melampaui target waktu dan mutu yang ditetapkan.
Karya Monumental Bernilai Spiritual
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menyampaikan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti keunggulanPTPP dalam menghadirkan proyek berskala besar yang tidak hanya menonjol dari sisi teknis, tetapi juga memiliki nilai sosial dan spiritual yang tinggi.
"Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat bukan sekadar proyek konstruksi, tetapi simbol kebangkitan dankebaikan bagi masyarakat Sulawesi Tengah pascabencana 2018. Kami bangga menjadi bagian dari sejarah ini dan berterima kasih kepada pemerintah daerah atas kepercayaannya," ujar Joko.
Masjid megah ini dibangun di atas filosofi nilai-nilai Islam yang mendalam: tinggi bangunan 30 metermelambangkan 30 juz Al-Qur.an, dua menara setinggi 66,66 meter merepresentasikan 6.666 ayat Al-Qur'an, dan 99 ornamen jendela menggambarkan Asmaul Husna.
Kubah utama berbentuk mutiara berdiameter 90 meter menjadi yang terbesar di Indonesia, sementaramenara jam analog berdiameter 19,3 meter tercatat sebagai jam terbesar di Indonesia dan kelima terbesardi dunia, lengkap dengan sistem sinkronisasi waktu berbasis GPS dan pencahayaan iluminatif yang menambah keindahan masjid pada malam hari. (end)
Related Research
News Related
