HARGA MINYAK SELASA SORE MELEMAH KARENA KEKHAWATIRAN "OVERSUPPLY"
Share via
Category
Commodity
Published On
25 November 2025
32854350
IQPlus, (25/11) - Harga minyak melemah pada hari Selasa karena kekhawatiran pasokan akan melebihi permintaan tahun depan, mengalahkan kekhawatiran bahwa pengiriman Rusia akan tetap dikenai sanksi karena perundingan untuk mengakhiri perang Ukraina masih belum meyakinkan.
Harga minyak berjangka Brent turun 33 sen, atau 0,5%, menjadi $63,04 per barel pada pukul 07.30 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 28 sen, atau 0,5%, menjadi $58,56.
Kedua patokan harga minyak mentah naik 1,3% pada hari Senin karena meningkatnya keraguan tentang kesepakatan damai untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina mengurangi harapan terhadap aliran pasokan minyak mentah dan bahan bakar Rusia yang tak terkekang, yang sedang dikenai sanksi oleh negara-negara Barat.
Meskipun pelaku pasar mengkhawatirkan pengiriman Rusia, prospek keseluruhan untuk keseimbangan pasokan dan permintaan minyak mentah pada tahun 2026 lebih longgar di tengah berbagai perkiraan bahwa pertumbuhan pasokan akan melebihi peningkatan permintaan tahun depan.
"Dalam jangka pendek, risiko utamanya adalah kelebihan pasokan dan tingkat harga saat ini tampak rentan," ujar Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova, dalam sebuah catatan pada hari Selasa.
Akibat sanksi baru terhadap perusahaan minyak besar Rusia, Rosneft dan Lukoil, serta aturan yang melarang penjualan produk minyak olahan dari minyak mentah Rusia ke Eropa, beberapa perusahaan penyulingan minyak India telah mengurangi pembelian minyak Rusia mereka, terutama perusahaan swasta Reliance.
Dengan pilihan penjualan yang terbatas, Rusia ingin meningkatkan ekspor ke Tiongkok.
Pada hari Selasa, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan dalam forum bisnis Tiongkok-Rusia di Beijing bahwa Moskow dan Beijing telah membahas cara-cara untuk memperluas ekspor minyak Rusia ke Tiongkok.
Namun secara keseluruhan, analis pasar tetap fokus pada potensi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan yang lebih luas.
Deutsche Bank memperkirakan surplus minyak mentah setidaknya 2 juta barel per hari pada tahun 2026 dan tidak ada jalur yang jelas untuk kembali ke defisit bahkan pada tahun 2027, ungkap bank tersebut dalam sebuah catatan pada hari Senin. (end/Reuters)
Related Research
News Related
