EKSPOR AWAL KORSEL TUMBUH DI BULAN NOVEMBER
Share via
Category
International News
Published On
21 November 2025
32432146
IQPlus, (21/11) - Ekspor awal Korea Selatan terus tumbuh pada bulan November, didukung oleh permintaan semikonduktor yang berkelanjutan, meskipun tarif AS yang tinggi terhadap otomotif membebani momentum perdagangan.
Nilai pengiriman yang disesuaikan dengan perbedaan jumlah hari kerja meningkat 8,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya dalam 20 hari pertama bulan November, menurut data yang dirilis pada hari Jumat (21 November) oleh kantor bea cukai. Angka tersebut dibandingkan dengan kenaikan 14 persen yang dilaporkan untuk bulan Oktober secara keseluruhan.
Pengiriman yang tidak disesuaikan juga naik 8,2 persen, sementara impor secara keseluruhan naik 3,7 persen, menghasilkan surplus perdagangan sebesar US$2,4 miliar.
Ekspor semikonduktor melonjak hampir 27 persen, melanjutkan pemulihan yang didorong oleh kecerdasan buatan dan permintaan pusat data. Pengiriman mobil juga naik 23 persen, sementara petrokimia dan baja gagal melanjutkan momentum di tengah lesunya permintaan dan langkah-langkah proteksionis AS yang lebih ketat.
AS dan Korea Selatan mencapai kesepakatan tarif penting bulan lalu setelah tiga bulan negosiasi, membatasi bea masuk Amerika atas barang-barang Korea sebesar 15 persen.
Namun, pungutan sebesar 25 persen untuk mobil masih berlaku untuk saat ini. Tarif tersebut diperkirakan akan diturunkan secara retroaktif menjadi 15 persen, efektif 1 November, setelah undang-undang yang terkait dengan kesepakatan investasi AS senilai US$350 miliar diajukan ke Majelis Nasional akhir bulan ini.
Presiden Lee Jae Myung sebelumnya mengatakan bahwa finalisasi perjanjian tersebut melibatkan negosiasi intensif mengenai isu-isu keamanan nasional seperti pengayaan bahan bakar nuklir dan kapal selam.
Meskipun Korea Selatan telah mencapai kesepakatan untuk membatasi tarif AS atas barang-barangnya, tarif tersebut masih jauh di atas tarif yang berlaku di negara tersebut berdasarkan perjanjian perdagangan bebas. Namun, perjanjian perdagangan formal ini diharapkan dapat membawa stabilitas yang lebih baik dan membantu memulihkan kepercayaan di kalangan produsen, mengingat ekspor menyumbang lebih dari 40 persen dari produk domestik bruto Korea Selatan.
Berdasarkan tujuan, pengiriman ke AS naik 5,7 persen, ke Tiongkok 10,2 persen, dan ke Uni Eropa 4,9 persen. Ekspor ke Singapura dan India masing-masing turun 21,3 persen dan 6,5 persen.
Data ini memberikan gambaran akhir mengenai sektor ekspor Korea Selatan sebelum pertemuan kebijakan Bank Korea pada 27 November. Beberapa ekonom memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap karena dewan memantau dampak jangka panjang dari kesepakatan AS, sembari tetap waspada terhadap risiko utang rumah tangga dan properti di dalam negeri. (end/Bloomberg)
Related Research
News Related
