XI JINPING DAN PUTIN BERBAGI VISI UNTUK TATATAN GLOBAL BARU
Share via
Published On
01 September 2025
24347074
IQPlus, (1/9) - Presiden Tiongkok Xi Jinping mendesak para pemimpin di sebuah pertemuan puncak regional untuk memanfaatkan "pasar berskala mega" mereka pada hari Senin (1 September), sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan dukungannya terhadap ambisi Xi untuk menciptakan tatanan keamanan dan ekonomi global baru yang menjadi tantangan bagi Amerika Serikat.
Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) telah menetapkan model bagi jenis hubungan internasional yang baru, ujar Xi dalam pidato pembukaannya di hadapan lebih dari 20 pemimpin dunia pada pertemuan puncak dua hari yang diadakan di kota pelabuhan Tianjin, Tiongkok utara.
"Kita harus mengadvokasi multipolarisasi dunia yang setara dan tertib, globalisasi ekonomi yang inklusif, dan mendorong pembangunan sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara," ujarnya.
"Kita harus memanfaatkan pasar berskala mega... untuk meningkatkan tingkat fasilitasi perdagangan dan investasi," ujar Xi, seraya mendesak blok tersebut untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk energi, infrastruktur, sains dan teknologi, serta kecerdasan buatan.
Putin mengatakan bahwa pengelompokan ini telah menghidupkan kembali "multilateralisme sejati" dengan mata uang nasional yang semakin banyak digunakan dalam penyelesaian bersama.
"Hal ini, pada gilirannya, meletakkan dasar politik dan sosial-ekonomi bagi pembentukan sistem stabilitas dan keamanan baru di Eurasia," ujarnya.
"Sistem keamanan ini, tidak seperti model Eurosentris dan Euro-Atlantik, akan sungguh-sungguh mempertimbangkan kepentingan berbagai negara, benar-benar seimbang, dan tidak akan membiarkan satu negara memastikan keamanannya sendiri dengan mengorbankan negara lain."
Perdana Menteri India Narendra Modi dan para pemimpin lainnya dari Asia Tengah, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara menghadiri upacara pembukaan dalam sebuah unjuk solidaritas besar-besaran dari negara-negara Selatan.
Blok yang berfokus pada keamanan ini, yang awalnya merupakan kelompok enam negara Eurasia, telah berkembang menjadi 10 anggota tetap dan 16 negara dialog dan pengamat dalam beberapa tahun terakhir. (end/Reuters)
Related Research
News Related