BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    WAMENDAG : PENDAMPINGAN UNTUK EKSPOR KIAN DEKAT DAN MUDAH DIAKSES

    Category

    Business Economics

    Published On

    18 November 2025

    32140356

    IQPlus, (18/11) - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan Export Center di beberapa daerah di Indonesia merupakan wujud hadirnya pemerintah bagi pelaku usaha. Selain lebih dekat untuk dijangkau, adanya Export Center juga mempermudah mereka bertanya dan berkonsultasi secara langsung mengenai ekspor, mulai dari perizinan hingga fasilitasi pertemuan dengan buyer. Menurut Wamendag Roro, kemudahan akses ini sejalan dengan tekad Kementerian Perdagangan untuk mendorong ekspor nasional, terutama oleh UMKM.

    Dalam siaran pers Kemendag (17/11) Hal tersebut disampaikan Wamendag Roro saat mengunjungi Export Center Surabaya (ECS) kemarin, Senin (17/11). Wamendag Roro menekankan signifikansi kehadiran ECS salah satunya untuk meruntuhkan stigma bahwa pelaku usaha harus selalu ke Jakarta untuk mendapatkan pendampingan ekspor.

    "Adanya ECS ini sebenarnya ingin menegaskan ke masyarakat khususnya pelaku usaha, bahwa untuk melakukan ekspor tidak harus ke ibukota. Pemerintah hadir dan mendekat ke daerah-daerah,"ucap Wamendag Roro.

    Sementara itu, Kepala pengelola Export Center Surabaya, Toto Dirgantoro mengungkapkan bahwa, pemberian konsultasi ekspor dari 1 Januari hingga 15 November 2025 telah terealisasi sebanyak 1.612 kali atau 97,70 persen dari target 1.650 kali, dengan rata-rata 146 kali konsultasi per bulan. Adapun nilai transaksi ekspor yang difasilitasi oleh ECS mencapai lebih dari USD 75 juta atau 83,34 persen dari target tahunan sebesar USD 91 juta.

    "Kinerja ini menunjukkan tren positif dan menjadi bukti bahwa ECS kian diperhitungkan dan diandalkan pelaku usaha dalam berbagai pengurusan ekspor," jelas Toto.

    Namun demikian, lanjut Toto, dalam proses pendampingan pelaku usaha ditemukan beberapa tantangan yang dihadapi dan membutuhkan intervensi lebih lanjut, seperti mahalnya biaya logistik dan kebutuhan akan cold storage. Menanggapi hal tersebut, Wamendag Roro menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.

    Menurut Wamendag Roro, diperlukan sinergi antarlembaga dalam memperlancar dan mendorong peningkatan ekspor. Sementara, Tim ECS juga harus tetap cermat memperhatikan kemampuan produktivitas pelaku usaha agar stabil dalam pemenuhan permintaan buyerke depan.

    Dalam kesempatan itu, Wamendag Roro yang didampingi oleh Direktur Pengembangan Pasar Dan Informasi Ekspor, Bayu Wicaksono Putro juga memberikan apresiasi bagi tim ECS yang sigap dalam menjalankan tugas, salah satunya dalam mengeksplorasi peluang ekspor ke beberapa negara nontradisional.

    "Terima kasih atas kerja kerasnya termasuk atas kesigapannya menindaklanjuti saran terkait peluang ekspor ke Selandia Baru hasil dari misi dagang," tutur Wamendag Roro. (end)