BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    WAMEN FAHRI DORONG SINERGI BAJA WUJUDKAN PROGRAM 3 JUTA RUMAH

    Terbit Pada

    06 August 2025

    21752983

    IQPlus, (6/8) - Dalam kunjungan kerjanya, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, menyoroti pentingnya peran industri baja nasional dalam pembangunan perumahan rakyat.

    Ia menegaskan bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memiliki posisi vital dalam menggerakkan swasembada papan secara nasional.

    Penegasan ini disampaikannya saat mengunjungi rumah contoh berbahan baja modular buatan Krakatau Baja Konstruksi, anak perusahaan Krakatau Steel.

    "Jantung dari kehidupan industri dan perekonomian bangsa ini sangat bergantung pada industri dasar seperti Krakatau Steel. Ini bukan sekadar pabrik baja, tapi fondasi dari seluruh ekosistem pembangunan rumah rakyat," kata Wamen Fahri, Jumat (1/8/2025).

    Wamen Fahri menyampaikan pandangannya bahwa Krakatau Steel memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam transformasi industri perumahan di Indonesia.

    "Jika KS fokus mendukung program 3 juta rumah per tahun, yakni juta di desa, 1 juta di pesisir, dan 1 juta di perkotaan, maka KS bisa tumbuh menjadi BUMN paling kuat," ujar Wamen Fahri. Lebih lanjut, Wamen Fahri memaparkan adanya tiga skema utama yang tengah disiapkan pemerintah guna mendukung pemenuhan kebutuhan papan rakyat, yang sekaligus membuka peluang kolaborasi bersama Krakatau Steel. Pertama yaitu Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Setiap tahun, pemerintah akan mengalokasikan anggaran setidaknya sekitar Rp43,6 triliun untuk merenovasi 2 juta rumah. Dari jumlah tersebut, Rp17,5 juta akan disalurkan langsung untuk pembelian bahan bangunan per unit rumah. Krakatau Steel bisa menjadi salah satu pusat distribusi bahan bangunan. Masyarakat datang dan bisa memilih contoh sanitasi yang layak, kerangka baja ringan, dinding tahan gempa. Rumah yang sehat dimulai dari bahan yang tepat," ungkap Wamen Fahri.

    Program berikutnya yang disampaikan adalah pengembangan kawasan yang memperoleh alokasi dana sekitar Rp20.22 miliar per kawasan.

    Program ini fokus pada pembangunan infrastruktur dasar seperti instalasi pengolahan air limbah terpadu, jaringan air bersih, dan pembangunan rumah-rumah pesisir yang menyesuaikan dengan kearifan lokal.

    "Rumah pesisir itu seharusnya rumah panggung, bukan rumah beton biasa. Kita belajar dari arsitektur masyarakat Bugis. Krakatau Steel bisa membangun contoh rumah panggung baja yang aman dan berkelanjutan," ujarnya.

    Skema ketiga yang ditekankan adalah pembangunan hunian vertikal di wilayah perkotaan. Tujuan utamanya adalah mengatasi kawasan kumuh, dengan dukungan sistem pengolahan air dan sanitasi modern.

    "Kalau KS bisa menghasilkan teknologi water treatment murah dan berkualitas, maka bukan hanya baja, tapi sanitasi nasional pun akan diselamatkan," kata Wamen Fahri.

    Wamen Fahri juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia mencontohkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah menganggarkan Rp22 triliun untuk 1.000 kawasan pesisir.

    "KKP juga bisa jadi mitra strategis Krakatau Steel. Rumah apung, rumah panggung pesisir, dan bangunan tangguh iklim akan sangat dibutuhkan. Potensi pasarnya besar," tegasnya.

    Sebagai langkah konkret, Wamen Fahri menyarankan agar Krakatau Steel segera membangun showcase rumah berbasis teknologi baja yang dapat dijadikan model nasional.

    "Jangan tunggu-tunggu. Ini waktunya KS menjadi pusat percontohan nasional, tempat pemda, BUMN, dan CSR datang melihat langsung bagaimana rumah rakyat masa depan dibangun. Swasembada papan adalah mandat sejarah, dan Krakatau Steel berada di garis depan," tuturnya.

    Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio Krakatau Steel, Hernowo, menyampaikan komitmen penuh perusahaan dalam menyukseskan agenda besar pemerintah.

    "Kami siap mendukung program 3 juta rumah, dengan mempersiapkan modul pembangunan rumah serta program pengelolaan air bersih sesuai dari arahan Bapak Wakil Menteri," ujar Hernowo. (end)