UE BERNIAT KENAKAN TARIF 25-50 PERSEN PRODUK BAJA TIONGKOK
Share via
Terbit Pada
26 September 2025
1758848851472919
IQPlus, (26/9) - Komisi Eropa berencana mengenakan tarif sebesar 25 hingga 50 persen terhadap baja dan produk terkait Tiongkok dalam beberapa minggu mendatang, lapor harian bisnis Jerman Handelsblatt mengutip para pejabat senior di Brussels.
Komisi Eropa belum memberikan komentar. Presiden Komisi, Ursula von der Leyen, mengatakan awal bulan ini bahwa mereka akan mengusulkan metode baru untuk mengekang impor baja guna melindungi produsen dalam negeri, karena kelebihan kapasitas global telah menekan margin keuntungan dan mempersulit industri baja Eropa untuk berinvestasi dalam dekarbonisasi.
Ia menambahkan bahwa Komisi akan mengusulkan instrumen perdagangan jangka panjang yang baru untuk menggantikan perlindungan baja yang akan berakhir. Berdasarkan aturan perdagangan global, blok tersebut tidak dapat memperpanjang perlindungan baja yang ada setelah pertengahan 2026.
Sementara itu, ekspor baja Tiongkok diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi tahun ini, naik antara 4 persen dan 9 persen menjadi sekitar 115 juta hingga 120 juta metrik ton, menurut perkiraan para analis.
Lebih dari separuh baja dunia diproduksi oleh Tiongkok, yang membutuhkan pasar baru setelah kemerosotan sektor properti yang berkepanjangan telah melemahkan konsumsi pasar domestik.
Sekitar 54 tarif dan hambatan perdagangan lainnya telah diberlakukan terhadap baja Tiongkok mulai tahun 2024, menurut Informasi Pemulihan Perdagangan Tiongkok (China Trade Remedies Information). Para analis mengatakan peningkatan ekspor akan mendorong pembatasan lebih lanjut.
Produsen baja Eropa juga menghadapi tarif AS sebesar 50 persen.
Pada akhir Juli, Uni Eropa mulai memantau impor dan ekspor besi tua, termasuk baja, aluminium, dan tembaga, setelah adanya peringatan keras dari industri tentang kekurangan dan risiko penutupan pabrik peleburan.
Para pengusaha peleburan di Uni Eropa telah berjuang selama beberapa waktu untuk mengamankan pasokan besi tua, yang merupakan masukan utama dan bagian integral dari upaya blok tersebut untuk mengurangi emisi karbon. (end/Reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait