BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    TRUMP TEKEN KESEPAKATAN DAGANG DENGAN MALAYSIA

    Terbit Pada

    27 October 2025

    29927764

    IQPlus, (27/10) - Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menandatangani perjanjian perdagangan dan pakta mineral penting pada hari Minggu (26 Oktober). Hal ini dilakukan sebagai upaya pemimpin AS untuk meningkatkan perdagangan di Asia Tenggara dan menanggapi pengetatan akses Tiongkok terhadap logam tanah jarang.

    Malaysia "akan memodifikasi hambatan tarif dan non-tarifnya, dan kami bermaksud untuk meningkatkan perdagangan," ujar Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer saat penandatanganan di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. Ia menambahkan bahwa ia berharap sektor pertanian, teknologi, dan jasa akan mendapatkan manfaat dari perjanjian tersebut.

    Greer mengatakan bahwa kesepakatan mineral penting ini memastikan bahwa perdagangan dan investasi di logam tanah jarang akan membuat perdagangan "sebebas dan setangguh mungkin."

    Anwar menyebut kesepakatan tersebut sebagai "tonggak penting" yang akan meningkatkan hubungan antarnegara di luar perdagangan.

    Berdasarkan perjanjian tersebut, Malaysia akan memberikan "akses pasar preferensial yang signifikan" untuk bahan kimia, mesin dan peralatan listrik, logam, dan kendaraan penumpang AS, serta ekspor pertanian. Negara ini juga akan mengatasi hambatan yang memengaruhi perdagangan digital, jasa, dan investasi.

    Malaysia tidak akan melarang atau memberlakukan kuota ekspor mineral penting atau unsur tanah jarang ke AS. Malaysia juga berkomitmen untuk mempercepat pengembangan sektor mineral penting dan tanah jarangnya melalui kemitraan dengan perusahaan-perusahaan AS, termasuk memberikan perpanjangan izin operasi.

    Negara ini telah mengisyaratkan ambisinya dalam penambangan dan pemrosesan logam tanah jarang untuk memanfaatkan permintaan yang terus meningkat akan mineral yang digunakan dalam berbagai hal, mulai dari baterai kendaraan listrik hingga manufaktur pertahanan.

    AS dan Malaysia juga mencatat dalam perjanjian tersebut kesepakatan komersial terbaru dan yang akan datang antara perusahaan-perusahaan di kedua negara, termasuk pembelian semikonduktor, komponen kedirgantaraan, dan peralatan pusat data dengan perkiraan nilai US$150 miliar.

    Kesepakatan tersebut juga mencakup pembelian batu bara serta produk dan layanan telekomunikasi senilai US$204,1 juta dan investasi dana modal di AS sebesar US$70 miliar.

    "Kesepakatan perdagangan dengan Malaysia kemungkinan akan digunakan untuk mendorong dan menekan kesepakatan lain di kawasan ini," ujar Dan Kritenbrink, mitra di Asia Group dan mantan asisten menteri luar negeri AS untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, sebelum penandatanganan perjanjian.

    Keadaan pada hari Minggu bersama Anwar menggambarkan bagaimana Trump menjadikan tarif dan perdagangan sebagai instrumen utama dalam masa jabatan keduanya.

    Sebelumnya, ia berpartisipasi dalam upacara penandatanganan antara Thailand dan Kamboja, yang berfokus pada deeskalasi bentrokan perbatasan baru-baru ini yang menewaskan puluhan orang. Konflik singkat awal tahun ini terhenti setelah Trump mengancam akan menggagalkan kesepakatan perdagangan dengan kedua negara.

    Trump juga mengumumkan perjanjian perdagangan yang luas dengan Kamboja dan pakta mineral penting dengan Thailand, meskipun yang terakhir sebagian besar merupakan janji aspiratif untuk bekerja sama. Kesepakatan Kamboja akan membebaskan ratusan jenis barang dari tarif timbal balik ekspor yang diberlakukan Trump awal tahun ini.

    Trump sedang dalam perjalanan ke tiga negara di Asia, yang merupakan kunjungan pertamanya ke kawasan tersebut sejak kembali ke Gedung Putih. Ia selanjutnya akan menuju Jepang dan kemudian Korea Selatan, di mana pertemuan dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping diperkirakan akan menjadi penutup perjalanan tersebut.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent berada di Kuala Lumpur pada waktu yang sama, dalam pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng, dalam pembicaraan menit-menit terakhir menjelang pertemuan para pemimpin tersebut.

    Kesepakatan dengan Malaysia akan meredakan kekhawatiran seputar ekspornya ke negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Trump menetapkan tarif 19 persen untuk negara tersebut pada bulan Agustus, lebih rendah dari 25 persen yang diancamkannya pada bulan Juli.

    Sekitar 12 persen dari ekspor Malaysia ke AS senilai US$5,2 miliar dibebaskan dari pungutan tersebut, kata Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Zafrul Aziz pada Minggu malam. Ekspor tersebut termasuk minyak sawit, kakao, dan farmasi, ujarnya.

    Perdagangan antara kedua negara mencapai hampir US$87 miliar tahun lalu, menurut Perwakilan Dagang AS. Sebagian besarnya adalah perdagangan barang, dengan AS mengalami defisit US$25 miliar, sementara surplus jasa mencapai US$1,7 miliar.

    Malaysia telah berupaya mendapatkan persyaratan perdagangan AS yang lebih ringan selama berbulan-bulan, dan telah berjanji untuk menindak penyelundupan semikonduktor canggih melalui negara tersebut ke Tiongkok. (end/Bloomberg)