BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    TIONGKOK AKAN PENUHI KEBUTUHAN TANAH JARANG INDIA

    Published On

    19 August 2025

    23055432

    IQPlus, (19/8) - Terdapat tren peningkatan dalam hubungan India-Tiongkok, dan Beijing telah berjanji untuk memenuhi kebutuhan New Delhi akan logam tanah jarang, ungkap seorang pejabat tinggi India dan sebuah sumber pada hari Selasa (19 Agustus) seiring kedua negara tetangga tersebut membangun kembali hubungan yang rusak akibat bentrokan perbatasan tahun 2020.

    Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengunjungi India untuk perundingan perbatasan putaran ke-24 dengan Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval dan juga dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Narendra Modi, beberapa hari sebelum Modi bertolak ke Tiongkok untuk menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai.

    "Ada tren peningkatan. Perbatasan telah tenang. Telah ada kedamaian dan ketenangan,. kata Doval kepada Wang saat membuka perundingan. .Keterlibatan bilateral kami telah menjadi lebih substansial".

    "Lingkungan baru yang telah tercipta telah membantu kami bergerak maju di berbagai bidang yang sedang kami garap," ujarnya.

    Wang mengatakan kemunduran yang dialami kedua negara selama beberapa tahun terakhir tidak berpihak pada kepentingan rakyat kedua negara, menurut terjemahan pernyataannya oleh kantor berita India ANI.

    Sebelumnya pada hari Selasa, sebuah sumber India mengatakan bahwa Tiongkok telah berjanji untuk mengatasi tiga masalah utama India. Wang, kata sumber tersebut, telah meyakinkan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar bahwa Beijing sedang memenuhi kebutuhan India akan pupuk, tanah jarang, dan mesin bor terowongan.

    Kementerian Luar Negeri dan Pertambangan India tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

    Kementerian Perdagangan Tiongkok juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Belum jelas apakah Tiongkok telah setuju untuk menyetujui izin ekspor lebih cepat atau memberikan pengecualian menyeluruh bagi India.

    Tiongkok sebelumnya telah berkomitmen untuk mempercepat perizinan ekspor ke Eropa dan AS tanpa benar-benar menghapus rezim pengendalian.

    Ekspor tanah jarang dan magnet terkait Tiongkok melonjak pada bulan Juni setelah perjanjian ini dan karena Kementerian Perdagangan sedang menangani penumpukan aplikasi yang sangat besar.

    Namun, ekspor magnet tanah jarang ke India masih turun 58 persen dibandingkan dengan level Januari, menurut data bea cukai Tiongkok. Juni adalah bulan terakhir data tingkat negara tersedia.

    India memiliki cadangan tanah jarang terbesar kelima di dunia, sebesar 6,9 juta metrik ton, tetapi tidak memiliki produksi magnet dalam negeri. India bergantung pada magnet impor, terutama dari Tiongkok. (end/Reuters)