TARGET DEFISIT ANGGARAN 2026 DINAIKKAN JADI 2,68 PERSEN
Share via
Terbit Pada
18 September 2025
1758186331489430
IQPlus, (18/9) - Indonesia menaikkan target defisit anggaran untuk tahun 2026 pada rencana pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi, termasuk peningkatan transfer ke daerah beberapa minggu setelah demonstrasi besar mengguncang negara Asia Tenggara itu.
Komisi anggaran DPR pada hari Kamis (18 Sep) menyetujui proposal oleh Menteri Keuangan Baru Purbaya Yudhi Sadewa untuk meningkatkan defisit anggaran menjadi 2,68 persen dari produk domestik bruto, lebih tinggi dari 2,48 persen yang diusulkan oleh Presiden Prabowo Subianto bulan lalu.
Pengeluaran negara akan naik menjadi 3.842,7 triliun rupiah naik dari 3.786,5 triliun Rupiah sebelumnya. Pendapatan negara akan ditetapkan sedikit lebih tinggi pada 3.153,6 triliun rupiah, naik dari 3.147,7 triliun rupiah.
Rencana pengeluaran yang lebih tinggi berasal dari peningkatan alokasi dana transfer ke administrasi regional di seluruh negara kepulauan. Pemerintah sekarang bermaksud melakukan transfer 693 triliun rupiah, naik dari 650 triliun rupiah sebelumnya.
Purbaya, yang ditunjuk untuk jabatannya minggu lalu, telah berjanji untuk meningkatkan transfer setelah protes yang membidik meningkatnya ketidaksetaraan kekayaan di negara lebih dari 280 juta orang. Banyak administrasi lokal telah mengurangi layanan karena pemerintah pusat mengalihkan dana ke arah program prioritas nasional seperti makanan sekolah gratis dan perumahan umum.
Hasil benchmark 10 tahun menghapus semua penurunan sebelumnya sementara hasil obligasi pemerintah 5 tahun masih turun. Rupiah memiliki kerugian 0,5 persen pada 16.515 per dolar, level terlemahnya sejak awal Agustus.
"Defisit yang lebih tinggi tidak menjadi pertanda baik untuk sentimen tetapi dampak cenderung terbatas mengingat tetap di bawah 3 persen batas dan keseluruhan lebih rendah dari 2,78 persen defisit yang diproyeksikan untuk tahun 2025," kata Wee Khoon Chong, ahli strategi pasar APAC di BNY Mellon di Hong Kong. (end/Bloomberg)