BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    SINGAPURA AKAN BANGUNG PUSAT DATA RENDAH KARBON

    Terbit Pada

    27 October 2025

    29935154

    IQPlus, (27/10) - Singapura akan membangun pusat data rendah karbon di Pulau Jurong dengan kapasitas hingga 700 megawatt (MW) dan menyiapkan uji coba regulasi untuk mengeksplorasi biometana sebagai bahan bakar rendah karbon.

    Langkah-langkah ini dan upaya ramah lingkungan lainnya diumumkan oleh Menteri Energi dan Sains & Teknologi, Tan See Leng, pada Pekan Energi Internasional Singapura (SIEW) pada hari Senin (27 Oktober).

    "Tujuan kami bukan hanya untuk melewati transisi energi, tetapi untuk bangkit lebih kuat dengan menangkap peluang pertumbuhan baru dan menciptakan lapangan kerja baru yang baik dan produktif bagi seluruh pekerja kami," ujar Dr. Tan, yang menyampaikan kuliah pembukaan SIEW di Sands Expo and Convention Centre.

    Sekitar 20 hektare lahan telah dialokasikan di Pulau Jurong seluas 3.000 hektare untuk mengembangkan taman pusat data tersebut.

    Penekanan rendah karbonnya sejalan dengan Peta Jalan Pusat Data Hijau Singapura 2024, yang membahas jejak karbon tinggi dari pusat data. Singapura menargetkan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.

    "Operator dapat memanfaatkan ekosistem (Pulau Jurong), seperti infrastruktur dan utilitas penyimpanan energi bersama, kapasitas daya yang memadai, serta sumber energi rendah karbon yang sedang berkembang," ujar Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura (EDB) dan pemilik lahan industri JTC dalam sebuah pernyataan.

    Republik Indonesia sebelumnya telah memberlakukan moratorium pembangunan pusat data baru dari tahun 2019 hingga 2022, menyusul kekhawatiran mengenai tingginya konsumsi energi dan air.

    Pusat data baru diwajibkan memenuhi standar efisiensi, mengadopsi sistem pendingin canggih, dan memanfaatkan sumber energi terbarukan.

    Dr. Tan juga mengumumkan bahwa Singapura sedang menjajaki biometana sebagai bahan bakar rendah karbon yang layak. Bulan lalu, EDB membuka pendaftaran proposal tertutup untuk menunjukkan potensi biometana dalam pembangkit listrik dan aplikasi industri

    Biometana adalah bahan bakar terbarukan yang dapat digunakan secara bergantian dengan gas alam di pembangkit listrik. Biometana berasal dari biogas, yang diproduksi dari bahan organik seperti limbah pertanian.

    Sifatnya yang mudah didapat dan dapat langsung digunakan dapat menghemat biaya peningkatan aset Singapura yang mahal, mengingat kompatibilitasnya dengan infrastruktur yang ada, kata Dr. Tan.

    Kotak pasir biometana ini memiliki kapasitas hingga 300 MW, untuk mengkatalisasi pengembangan rantai pasokan dan memfasilitasi adopsi oleh para pelaku industri utama. Perusahaan pembangkit listrik terpilih akan ditunjuk sebagai agregator penawaran dan permintaan awal tahun depan. (end/bussinesstimes.com)