SINAR MAS MULTIARTHA (SMMA) TAWARKAN OBLIGASI Rp1,05 TRILIUN BERBUNGA 8 PERSEN
Share via
Terbit Pada
23 October 2025
29557161
IQPlus, (23/10) - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) kembali melanjutkan program Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III dengan menerbitkan Obligasi Berkelan jutan III Sinar Mas Multiartha Tahap IV Tahun 2025 senilai Rp1,05 triliun. Obligasi ini menjadi bagian dari total target penghimpunan dana sebesar Rp5 triliun dari program berkelanjutan tersebut.
Berdasarkan dokumen informasi tambahan yang diterbitkan perseroan, obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok dan memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8% per tahun dengan tenor lima tahun. Pembayaran bunga akan dilakukan setiap tiga bulan, di mana pembayaran pertama dijadwalkan pada 23 Januari 2026, dan jatuh tempo pelunasan pokok akan dilakukan pada 23 Oktober 2030.
SMMA memperoleh peringkat "irAA (Double A)" dari PT Kredit Rating Indonesia atas penerbitan obligasi ini, yang menunjukkan kapasitas kuat perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang. Adapun wali amanat dalam penerbitan ini adalah PT Bank KB Indonesia Tbk, sementara PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bertindak sebagai agen pembayaran.
Masa penawaran umum obligasi berlangsung pada 16.20 Oktober 2025, dengan penjatahan pada 21 Oktober 2025, distribusi secara elektronik pada 23 Oktober 2025, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 24 Oktober 2025.
Perseroan menyampaikan bahwa hasil dana dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha anak perusahaan di bidang keuangan dan asuransi. .Penerbitan ini merupakan bagian dari strategi pendanaan jangka panjang guna memperkuat struktur modal dan mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan,. tulis manajemen SMMA dalam keterangannya.
Dengan diterbitkannya tahap keempat ini, SMMA telah menuntaskan empat tahap penerbitan dalam program Obligasi Berkelanjutan III, setelah sebelumnya menerbitkan Tahap I sebesar Rp1,5 triliun pada 2024, Tahap II sebesar Rp800 miliar, dan Tahap III sebesar Rp300 miliar di 2025. (end)
Riset Terkait
Berita Terkait