BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    SAHAM PRODUSEN JAM TANGAN MEWAH SWISS TURUN TERIMBAS TARIF TRUMP

    Published On

    04 August 2025

    21557249

    IQPlus, (4/8) - Saham produsen jam tangan mewah Swiss, termasuk Richemont, dan Swatch, mengalami volatilitas pada perdagangan awal hari Senin, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi industri ini setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif 39% atas impor Swiss.

    Sektor ini, yang mengekspor jam tangan senilai 26 miliar franc Swiss ($32,79 miliar) pada tahun 2024, sudah berada di bawah tekanan akibat penguatan franc dan penurunan permintaan global.

    Ekspor jam tangan berada di jalur untuk mencapai level terendah sejak pandemi tahun 2020.

    Saham Richemont dan Swatch keduanya turun 0,8% pada pukul 08.25 GMT, memangkas kerugian setelah sebelumnya turun masing-masing sebanyak 3,4% dan 5%.

    Senin adalah hari pertama perdagangan setelah pengumuman tarif AS, karena pasar ditutup pada hari Jumat untuk Hari Nasional Swiss.

    "Dampak tarif AS, jika tetap di 39%, dapat sangat merugikan bagi banyak merek di Swiss," kata Jean-Philippe Bertschy, seorang analis di Vontobel.

    "Kami memperkirakan dampak negatif yang kuat terhadap jam tangan di segmen harga awal hingga menengah," ujarnya.

    AS merupakan pasar luar negeri utama Swiss untuk jam tangan, menyumbang 16,8% dari total ekspor senilai sekitar 4,4 miliar franc ($5,45 miliar), menurut Federasi Industri Jam Tangan Swiss.

    Shahzaib Khan, yang menjalankan bisnis ekspor jam tangan mewah Swiss, mengatakan banyak merek tidak akan mampu menghadapi tarif sebesar 39%.

    "Saya menduga ... tidak akan ada barang yang dikirim ke AS sampai situasinya membaik," ujarnya.

    Richemont menghasilkan 32% dari penjualan tahun 2025 di kategori jam tangan, sementara pangsa pasarnya di Amerika Serikat diperkirakan hanya di bawah 10% dari total penjualan, menurut analis di Jefferies.

    Swatch, sementara itu, menghasilkan 18% dari penjualan tahun 2024 di Amerika Serikat, dengan CEO-nya mengatakan bahwa perusahaan telah menaikkan harga sebesar 5% setelah pengumuman tarif pertama pada bulan April. (end/Reuters)