PROYEK INVESTASI KORSEL DI AS TAK JELAS SELAMA SOAL VISA MASIH MENGGANJAL
Share via
Terbit Pada
25 September 2025
1758762055038291
IQPlus, (25/9) - Proyek investasi Korea Selatan di AS akan tetap terkatung-katung hingga masalah visa diselesaikan, kata Perdana Menteri negara itu, seraya mendesak Washington untuk bertindak cepat guna meyakinkan warga Korea yang khawatir akan ditahan karena bekerja di sana.
"Tanpa menyelesaikan masalah visa, kemajuan yang berarti hampir mustahil," ujar Perdana Menteri Korea Selatan Kim Min Seok kepada Bloomberg News di Seoul pada hari Rabu dalam sebuah wawancara eksklusif yang juga membahas anggaran pertahanan dan Korea Utara.
"Meskipun proyek-proyek tersebut belum sepenuhnya dihentikan atau ditangguhkan secara resmi, akan sangat sulit bagi sejumlah besar pekerja untuk masuk atau kembali ke AS hingga masalah ini diselesaikan," kata Kim, merujuk pada masalah visa, yang juga membayangi dana investasi tambahan senilai US$350 miliar yang disepakati dalam kesepakatan perdagangan bulan Juli.
Kedua negara sedang berupaya merevisi sistem visa setelah ratusan warga Korea Selatan ditahan dalam penggerebekan di pabrik baterai Hyundai Motor dan LG Energy Solution Ltd. yang sedang dibangun di Georgia awal bulan ini.
Para tahanan dibebaskan dan dipulangkan sekitar seminggu setelah penggerebekan, tetapi insiden tersebut telah mengguncang Korea Selatan di mana foto-foto pekerja yang diborgol telah beredar luas dan memicu kemarahan publik, mengaburkan rencana investasi besar-besaran oleh para konglomerat Korea.
"Dengan tidak adanya jaminan yang kuat mengenai keselamatan mereka, wajar jika mereka dan keluarga mereka enggan memasuki AS lagi selama masalah ini belum terselesaikan," kata perdana menteri.
Masalah visa menghantam sekutu tepat ketika Korea Selatan dan AS terlibat dalam negosiasi intensif untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan yang menetapkan tarif 15 persen untuk barang-barang Korea Selatan, termasuk mobil.
Menyelesaikan perjanjian ini terbukti sulit karena kedua belah pihak masih berselisih pendapat mengenai bagaimana menyusun dan melaksanakan paket investasi senilai US$350 miliar, pilar utama perjanjian tersebut.
Janji investasi dengan Washington berjumlah lebih dari 70 persen cadangan devisa Korea Selatan, dan guncangan terhadap ekonomi Korea akan sangat parah tanpa perjanjian pertukaran mata uang dengan AS, kata Kim. (end/Reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait