BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    PRODUK PESERTA EXPORT COACHING KEMENDAG RAIH TRANSAKSI RP11,8 MILIAR DI TEI 2025

    Terbit Pada

    20 October 2025

    29250329

    IQPlus, (20/10) - Kementerian Perdagangan melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) secara konsisten memfasilitasi pelaku usaha menjajaki kerja sama bisnis dengan buyer mancanegara, termasuk bagi binaan Export Coaching Program (ECP) dari Kemendag.

    Dalam siaran pers Kemendag (19/10) Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menghadirkan stan PPEJP yang menampilkan produk pilihan dari beberapa peserta ECP di gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Gelaran tersebut diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, 15-19 Oktober 2025.

    Terdapat buyer dari Belanda, Cile, Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang yang menyatakan ketertarikan dan menindaklanjutinya melalui transaksi sebesar USD 536 ribu atau setara Rp8,8 miliar. Adapun kategori produk yang berhasil membukukan transaksi yaitu tanaman hidup, kerajinan logam, furnitur, makanan, dan coco peat.

    "Sebagai tindak lanjut, kami hadirkan produk dari pelaku usaha peserta ECP. Ini membuktikan bahwa ECP bukan hanya program yang terlaksana satu kali dan selesai, tetapi memiliki tindak lanjut yang strategis,. ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perdagangan, Mardyana Listyowati.

    Menurut Mardyana, capaian tersebut menjadi bukti efektivitas dari ECP yang mempersiapkan pelaku usaha untuk melakukan ekspor. Selain itu, capaian ini merupakan kontribusi dari berbagai pihak, misalnya perwakilan perdagangan dan pemerintah daerah.Sementara itu, kepala PPEJP, Sugih Rahmansyah menjelaskan bahwa kehadiran stan PPEJP membuka peluang ekspor baru bagi pelaku usaha.

    Tidak terkecuali, bagi peserta ECP yang telah mempersiapkan produknya dan memiliki kapasitas untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia di pasar internasional.Sugih melanjutkan, capaian total transaksi Rp8,8 miliar tersebut di luar dari angka potensi transaksi yang perlu dijajaki lebih lanjut dengan total sekitar Rp3 miliar.

    "Angka ini mencerminkan kesiapan pelaku usaha peserta ECP, bukan hanya dalam menghadirkan produk berkualitas, tetapi juga melengkapi syarat yang dibutuhkan. Pertemuan tatap muka di stan dengan buyer internasional menjadi ruang strategis untuk mengomunikasikan keunggulan produknya," imbuh Sugih.

    Terkait hal ini, Sari Muda selaku pemilik dari Jardinier Indonesia yang menjual tanaman hidup, menjelaskan bagaimana ia merasa terbantu dengan keikutsertaannya pada ECP. Hal tersebut dikarenakan ECP sangat edukatif memberikan keterampilan dan wawasan dari produk hingga tahap negosiasi.

    "lmu yang didapat selama ECP dapat diimplementasikan di TEI. Selain itu, selama di TEI, kami bisa berjejaring dengan sesama pebisnis. Ini kesempatan yang sangat berharga bagi tim kami," ujarnya.

    Sari Muda melanjutkan, bahwa buyer dari Jepang yang memesan produknya merencanakan untuk berkunjung ke kebun mereka dalam waktu dekat untuk melanjutkan diskusi lebih rinci.

    "Untuk kuantitas yang dipesan sudah ada dan berusaha kami penuhi, begitu juga dengan sertifikasi yang dibutuhkan.Salah satu hal yang perlu dibahas lebih lanjut yaitu waktu pengiriman yang diharapkan dilakukan di musim semi serta hal teknis lainnya," tutur Sari Muda. (end)