BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    PERUSAHAAN PEMBAYARAN DIGITAL INDONESIA, XENDIT EKSPANSI KE AMERIKA LATIN

    Terbit Pada

    24 October 2025

    29636619

    IQPlus, (24/10) - Xendit, salah satu perusahaan pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara, berekspansi ke Amerika Latin dengan tujuan mereplikasi kesuksesan di wilayah asalnya di pasar negara berkembang lainnya sebuah uji coba untuk melihat apakah infrastruktur pembayaran all-in-one-nya dapat menemukan daya tarik di kawasan yang masih tertinggal dalam keuangan digital.

    Unicorn fintech Indonesia ini berencana untuk meluncurkan operasi di Meksiko dan Kolombia pada akhir tahun, diikuti oleh Chili, Argentina, dan Brasil pada tahun 2026, ujar CEO perusahaan untuk Amerika Latin, Raymundo Guerrero.

    xendit bertaruh bahwa sistem pembayaran Amerika Latin yang terfragmentasi akan mencerminkan masa-masa awal ledakan fintech di Asia Tenggara, tambah Guerrero.

    "Amerika Latin adalah pasar terseksi bagi siapa pun dalam hal metode pembayaran karena, mengingat jeda 10 tahun yang kami alami di kawasan ini, hal ini bisa menjadi peluang besar," kata Guerrero, yang sebelumnya memimpin kantor cabang Meksiko untuk perusahaan rintisan Argentina, Pomelo.

    Didirikan pada tahun 2015, perusahaan yang berbasis di Jakarta ini memproses lebih dari US$70 miliar pembayaran setiap tahunnya di tujuh pasar, termasuk Filipina, Malaysia, dan Thailand. Perusahaan ini melayani lebih dari 10.000 klien aktif, seperti Meta, Starbucks, dan Samsung, serta raksasa e-commerce Asia seperti TikTok milik ByteDance dan Shopee milik Sea yang telah hadir di Amerika Latin.

    Xendit bergabung dengan gelombang perusahaan lain, mulai dari Shein Group hingga TikTok dan Shopee, yang memperluas jangkauan mereka ke Amerika Latin, berharap kawasan ini akan mencerminkan lonjakan pertumbuhan yang serupa dengan di benua asalnya.

    Kehadirannya menambah persaingan baru dalam lanskap pembayaran lintas batas yang sedang berkembang di Amerika Latin, di mana layanannya tersebar di berbagai perusahaan, termasuk Dlocal dari Uruguay dan EBANX Ltda dari Brasil, dalam pemrosesan pembayaran untuk pembayaran lintas batas global. Perusahaan lain telah berfokus pada solusi yang ditujukan untuk perusahaan yang lebih kecil.

    Guerrero, yang menolak mengungkapkan jumlah investasi perusahaan di kawasan ini, mengatakan Xendit akan menonjol karena memungkinkan perusahaan mengelola pembayaran masuk dan keluar, mulai dari kartu dan dompet elektronik hingga transfer bank dan uang tunai, di berbagai negara melalui satu API. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan ekspansi lintas batas bagi perusahaan multinasional dan regional.

    "Ini akan memungkinkan kami untuk mendatangkan klien multinasional yang sudah beroperasi di pasar negara berkembang lainnya dan ingin datang ke Amerika Latin serta berkontribusi pada pembangunan dan perekonomian," ujarnya.

    Xendit memasuki kawasan yang tidak memiliki kerangka regulasi terpadu dan menghadapi aturan anti-pencucian uang yang lebih ketat. Hal ini membuat banyak bank lebih berhati-hati dalam memproses pembayaran ke dan dari Asia. Tindakan penegakan hukum terbaru oleh Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) Departemen Keuangan AS terhadap tiga lembaga keuangan Meksiko telah mendorong bank untuk menerapkan prosedur kepatuhan yang lebih ketat, yang dapat memperlambat beberapa arus lintas batas, menurut Guerrero.

    "Meskipun bank agak lebih ragu untuk melakukan pembayaran di Asia, hal itu membuka peluang besar bagi jenis perusahaan lain non-perbankan, yang tidak terlalu tradisional untuk mulai memanfaatkan hal ini, tentunya dengan kontrol dan lisensi pencegahan pencucian uang yang tepat," kata Guerrero.

    Xendit bergabung dengan jajaran startup paling berharga di Asia Tenggara pada tahun 2021 setelah mengumpulkan US$150 juta dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Tiger Global Management, sehingga total dana yang terkumpul menjadi lebih dari US$500 juta. Perusahaan juga berencana untuk memulai operasi di AS dan Australia pada kuartal kedua tahun depan, kata Guerrero, yang menolak memberikan detail lebih lanjut.

    Perusahaan akan berupaya mengatasi tantangan Amerika Latin dalam meningkatkan digitalisasi layanan keuangan dengan menerapkan pembelajaran yang diperoleh di berbagai pasar Asia, tambah Guerrero.

    "Asia Tenggara adalah kawasan yang sekitar 10 hingga 15 tahun lebih maju dalam hal metode pembayaran digital, jadi ini adalah perusahaan yang telah melewati banyak tantangan yang dihadapi Amerika Latin," ujarnya. (end/Bloomberg)