PERTEMUAN BISNIS MENPERIN DI TURKI BUKA PELUANG INVESTASI BARU
Share via
Terbit Pada
24 September 2025
1758674926051927
IQPlus, (24/9) - Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar pertemuan bisnis (business meeting) dengan sejumlah perusahaan industri terkemuka di Turki. Agenda ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama manufaktur Indonesia.Turki, menarik investasi langsung, sekaligus membuka jalan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global.
"Pertemuan ini sangat penting sebagai langkah awal untuk membangun roadmap strategy untuk kerja sama di sektor manufaktur Indonesia dan Turki. Kami ingin agar kemitraan industri ini bersifat jangka panjang, saling menguntungkan, serta mampu mendorong kontribusi nyata bagi perekonomian kedua negara," kata Menperin dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Selasa (23/9).
Saat melakukan pertemuan dengan Karadeniz Holding (grup usaha besar yang bergerak di sektor energi, keuangan, real estate, kapal, dan logistik), mereka menyampaikan ketertarikannya untuk menjajaki kerja sama di bidang shipyard (galangan kapal) serta penyediaan powership. .Mereka juga menyatakan dukungan untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek energi di Indonesia, salah satunya di Batam yang memiliki potensi kebutuhan energi tinggi untuk menopang aktivitas industri dan pusat data,. ungkap Menperin.
Selanjutnya, ketika bertemu dengan Kale Group (produsen keramik dan bahan bangunan terbesar di Turki), Menperin menjelaskan bahwa Kale memiliki peluang besar untuk mendukung program prioritas nasional, yaitu pembangunan tiga juta rumah rakyat yang akan menyerap pasokan keramik dalam jumlah besar. .Selain di bidang keramik dan material bangunan, Kale Group juga memiliki portofolio industri pertahanan dan dirgantara yang berpotensi dikembangkan melalui kerja sama dengan Indonesia,. ujar Agus.
Kemudian, Menperin berdiskusi dengan Erisler, perusahaan produsen pangan Turki yang sudah memiliki kerja sama dengan Indonesia. .Saat ini, Erisler menyalurkan tepung terigu untuk pakan hewan, namun ke depan mereka berkomitmen untuk memperluas usaha ke bidang industri makanan. Indonesia menyambut baik langkah ini karena sejalan dengan upaya memperkuat kemandirian industri pangan nasional,. tuturnya.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Tumosan, perusahaan produsen traktor dan mesin diesel, Menperin menegaskan bahwa peluang kerja sama dengan Turki sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto mengenai ketahanan pangan. Apalagi, Tumosan memiliki rekam jejak kerja sama di negara-negara Afrika dan Asia, yang telah menyatakan kesiapan untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia asalkan terdapat permintaan dengan skala ekonomi tertentu.
"Industri Turki menghendaki adanya jaminan pasar apabila mereka berproduksi di Indonesia. Untuk itu, kami akan memberikan jaminan melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen, sehingga produk alat mesin pertanian dari Tumosan dapat terserap di pasar domestik," jelas Agus. (end)
Riset Terkait
Berita Terkait