PEMERINTAH BERI DUKUNGAN PERLUASAN PASAR EKSPOR INDUSTRI OTOMOTIF
Share via
Published On
10 October 2025
1760067379058486
IQPlus, (10/10) - Sebagai bagian dari dunia perdagangan global, pasar otomotif global menunjukkan daya tahan dan terus bertumbuh. Total penjualan kendaraan baru dunia pada tahun 2024 mencapai 92,5 juta unit, di mana kendaraan konvensional (Internal Combustion Engine/ICE) masih mendominasi dengan pangsa sebesar 80,8% atau setara dengan 74,7 juta unit.
Untuk kawasan ASEAN, pada tahun 2024 tercatat penjualan di pasar sekitar 3,15 juta unit, dengan dominasi ICE yang sangat tinggi pada 93,7% atau 2,95 juta unit. Pasar regional juga diproyeksikan konsisten tumbuh, diperkirakan mencapai 3,34 juta unit pada tahun 2030. Indonesia sendiri pada tahun 2024 telah memproduksi sejumlah 1,2 juta unit dengan pasar domestik dicapai hampir 1 juta unit pada tahun 2022.
"Kami rasa perlu untuk meningkatkan penetrasi mobil produksi nasional di pasar global. Tahun lalu, nilai ekspor mobil kita mencapai USD6 miliar. Sementara itu, ekspor industri roda empat pada periode Januari-Agustus 2025 mencapai 375 ribu unit, dan Gaikindo menargetkan sejumlah 500 ribu unit hingga akhir tahun 2025,. papar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara .Tiga Juta Ekspor bagi Indonesia, Perjalanan Tumbuh Bersama Membangun Kesejahteraan Bangsa. oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Kamis (9/10).
Pencapaian monumental dari PT TMMIN yang berhasil mengekspor hingga 3 juta unit kendaraan itu ditujukan ke negara-negara di kawasan Asia, Timur-Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Dari ekspor pertama ke Brunei Darussalam pada tahun 1987, kini produk Indonesia telah menjangkau lebih dari 100 negara di dunia.
"Ini bukti nyata dari daya saing Indonesia di kancah global, dan kami dapat sampaikan juga bahwa Bapak Presiden Prabowo Subianto aktif untuk membuka pasar baru, dan salah satunya adalah dengan Indonesia masuk dalam aksesi blok perdagangan CP-TPP. Di mana ada kesempatan untuk membuka pasar Meksiko yang selama ini mereka mengenakan trade-in quota. Jadi, kami berharap ekspor Indonesia ke Meksiko dalam dua tahun ke depan bisa diperluas," jelas Menko Airlangga. (end)
Related Research
News Related