PAVILIUN INDONESIA CATAT POTENSI TRANSAKSI GIM DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL RP273,12 MILIAR
Share via
Published On
27 August 2025
23853909
IQPlus, (27/8) - Paviliun Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi hingga USD 17,07 juta atau setara dengan Rp273,12 miliar dalam tiga hari pameran gim terbesar di dunia, yaitu Gamescom 2025 pada 20-22 Agustus 2025 di Koelnmesse GmbH, Koln Jerman. Potensi transaksi tersebut berasal dari subsektor jasa pengembangan gim serta kekayaan intelektual(intellectual property/IP ) lainnya.
Dalam siaran pers Kemendag (26/8) disebutkan Catatan potensi transaksi ini merupakan hasil rekapitulasi per Senin, (25/8), dan masih dapatbertambah seiring pemutakhiran pencatatan serta tindak lanjut pascapameran.Menteri Perdagangan Budi Santoso menyambut baik hasil partisipasi Indonesia dalam Gamescom 2025. Potensi transaksi ini berpeluang memberikan kontribusi positif bagi industri gim lokal sekaligus membuktikan bahwa pelaku industri gim Indonesia memiliki daya saing.
"Apabila capaian ini terealisasi, kami perkirakan akan memberikan dampak sebesar 40 persen terhadap pendapatan industri gim lokal yang tahun 2024 lalu mencapai Rp700 miliar," ungkap Mendag Busan.
Partisipasi Indonesia dalam Gamescom 2025 adalah hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan RI melalui Atase Perdagangan RI di Berlin dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, bersama Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kedutaan Besar RI di Berlin, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).
Mendag Busan menambahkan, partisipasi Indonesia di Gamescom 2025 merupakanupaya pemerintah untuk memperluas akses pasar bagi sektor jasa pengembangan gim dan kekayaan intelektual, juga untuk meningkatkan jumlah pelaku usaha Indonesia yang go global. Selain itu,untuk mendukung percepatan pengembangan industri gim lokal yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.
"Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan ekosistem gim nasional yang inovatif, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia. Besarnya potensi sektor jasa pengembangan gim dunia merupakan peluangbesar bagi pelaku industri gim Indonesia untuk berkembang,"ujar Mendag Busan.
Paviliun Indonesia menempati area seluas 60m2dan menghadirkan 10 pelaku industri gim dalam negeri, yaitu Agate; Busy Beaver Studio; Digital Happiness; Gambir Studio; Lapakgaming; Kumagema; Rizero Studios; Separuh Interactive; SLAB; dan GU-Studio. Pelaku industri gim tersebut menawarkan berbagai layanan jasa pengembangan gim dan kekayaan intelektual.
Selama tiga hari pameran, tercatat lebih dari 500 perusahaan, pemilik proyek gim, dan penerbit gim mengunjungi Paviliun Indonesia. Para calon mitra yang hadir tidak hanya berasal dari Jerman, tetapi juga dari Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Belanda, Tiongkok, dan Inggris.Faizal Haristz dari Rizero Studios, salah satu peserta di Paviliun Indonesia, mengapresiasi dukungan pemerintah yang memberi kesempatan pengembang gim lokal untuk bertemu calon mitra dan menunjukkan hasil karya studio ini.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungannya bagi pengembang gim lokaluntuk hadir di Gamescom 2025. Sangat menantang saat bertemu calon penerbit karena mereka punya ekspektasi dan kami harus mengelola ekspektasi mereka. Singkat cerita, ini menjadi pengalaman untuk kami dan kami berharapkesempatan kali ini akan menjadi sesuatu yang baik,"ungkap Faizal. (end)