BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    NEXT INDONESIA: ADA 8 SEKTOR YANG TEPAT TERIMA KUCURAN RP200 TRILIUN

    Terbit Pada

    15 September 2025

    1757925103854811

    IQPlus, (15/9) - NEXT Indonesia Center memandang terdapat delapan sektor yang tepat menerima kucuran kredit senilai total Rp200 triliun karena sektor-sektor tersebut memiliki efek pengganda (muliplier effect) terhadap pertumbuhan PDB.

    Sebagaimana diketahui, dana pemerintah Rp200 triliun telah ditempatkan di bank-bank milik pemerintah. Likuiditas tambahan ini ditujukan untuk disalurkan ke sektor usaha agar perekonomian bergerak makin kencang.

    Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center Christiantoko, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan nilai efek pengganda dari delapan sektor tersebut rata-rata lebih dari satu kali terhadap PDB.

    Secara rata-rata, kucuran kredit ke dunia usaha atau sektoral mampu mengungkit perekonomian sekitar 1,44 kali.

    "Ini menandakan, jika penyaluran kredit disalurkan ke sektor yang tepat, maka berpotensi mengungkit PDB sektoral lebih dari satu kali,. kata Christiantoko.

    Adapun NEXT Indonesia Center telah melakukan simulasi sederhana terhadap sektor usaha yang berpotensi memberikan efek pengganda terhadap pertumbuhan ekonomi tinggi seandainya disalurkan kredit.

    Rentang waktu yang digunakan yakni 2014-2024 atau dalam waktu 10 tahun, kecuali tahun 2020 karena dianggap anomali saat krisis COVID-19. Simulasi ini menganggap variabel lainnya tidak mengalami perubahan, kecuali kucuran kredit.

    Delapan sektor yang dikerucutkan NEXT Indonesia Center mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 17 sektor usaha, yang kemudian disesuaikan dengan kategori kredit sektoral Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Christiantoko mencontohkan industri pengolahan memiliki efek pengganda 1,69 dalam 10 tahun terakhir.

    Selain itu, tujuh sektor lain yang memiliki daya ungkit kredit terhadap PDB lebih dari satu kali antara lain pertanian, kehutanan, dan perikanan; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; penyediaan akomodasi makanan dan minuman; transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi; jasa pendidikan; real estat; dan administrasi pemerintahan.

    Christiantoko mengingatkan, apabila kredit disalurkan ke sektor usaha yang tidak tepat maka tidak akan mampu memberikan daya ungkit terhadap perekonomian.

    Kucuran kredit di luar delapan sektor tersebut cenderung tidak mampu mengungkit pertumbuhan ekonomi secara langsung.

    Dalam hal ini, bukan berarti kredit di luar delapan sektor tidak penting, namun transmisi daya ungkitnya kemungkinan terjadi tidak secara langsung. Menurut NEXT Indonesia Center, pesan penting dari simulasi ini agar pemerintah mengawal penyaluran kredit.

    "Jangan berikan bank cek kosong, dalam arti boleh disalurkan ke mana saja. Sektor yang dikucurkan pinjaman harus jelas, dan pemerintah memastikan tepat sasaran," kata Christiantoko. (end/ant)