MICROSOFT HENTIKAN SALAH SATU LAYANAN KE MILITER ISRAEL
Share via
Terbit Pada
26 September 2025
1758859716421134
IQPlus, (26/9) - Microsoft mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menonaktifkan beberapa layanan yang digunakan oleh unit militer Israel setelah bukti awal mendukung investigasi media yang melaporkan pengawasan massal terhadap panggilan telepon warga Palestina.
Investigasi gabungan, yang diterbitkan pada bulan Agustus oleh The Guardian dan media lainnya, menemukan bahwa sebuah badan militer Israel menggunakan perangkat lunak Azure milik Microsoft untuk menyimpan rekaman panggilan telepon seluler yang tak terhitung jumlahnya yang dilakukan oleh warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel.
Hal ini mendorong peninjauan internal oleh Microsoft.
"Kami tidak menyediakan teknologi untuk memfasilitasi pengawasan massal terhadap warga sipil," ujar Presiden Microsoft, Brad Smith, dalam blog perusahaan.
Peninjauan masih berlangsung, tetapi detail penggunaan kapasitas penyimpanan Azure oleh Kementerian Pertahanan Israel (IMOD) di Belanda dan penggunaan layanan AI mendukung laporan Guardian, ujarnya.
Keputusan untuk "menghentikan dan menonaktifkan" langganan IMOD tertentu, termasuk penggunaan penyimpanan cloud dan layanan AI tertentu, tidak akan memengaruhi layanan keamanan siber Microsoft untuk Israel dan negara-negara lain di Timur Tengah, tambahnya.
Seorang juru bicara kementerian Israel mengatakan kepada NBC News bahwa mereka tidak memberikan komentar terkait pengumuman hari Kamis tersebut.
Saat investigasi media tersebut dipublikasikan, militer Israel mengatakan kepada Guardian bahwa kerja sama mereka dengan perusahaan-perusahaan seperti Microsoft didasarkan pada "perjanjian yang diawasi secara hukum." Militer kemudian menambahkan bahwa Microsoft "tidak dan belum pernah bekerja sama dengan (militer Israel) dalam hal penyimpanan atau pemrosesan data." (end/Reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait