BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    MFIN BUY BACK SAHAM, BERAPA JUMLAH SAHAM TREASURI YANG DIMILIKI?

    Terbit Pada

    15 September 2025

    1757929114456641

    IQPlus, (15/9) - PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pembelian Kembali saham dari para investor yang tidak setuju atas rencana merger Perseroan dengan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).

    Dalam keterangan tertulisnya, Corporate Secretary MFIN, Andreas Dwi Kurniawan mengatakan, pembayaran atas aksi korporasi tersebut dilakukan perseroan pada tanggal 15 September 2025. Dengan demikian, pelaksanaan pembelian kembali Saham ini mengakibatkan Perseroan memiliki 1.537.253 saham treasuri.

    Ia menambahkan, pembelian Kembali Saham ini juga berdampak pada jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masyarakat, yang berkurang menjadi sebanyak 35.446.285 saham, atau lebih kecil dari 5%. Namun, jumlah kepemilikan saham MUFG Bank Ltd di Perseroan tidak mengalami perubahan, yaitu sebanyak 4.462.989.914 saham.

    "Pembayaran dan penyerahan saham sehubungan dengan Pembelian Kembali Saham pada tanggal 15 September 2025, dan tidak memiliki dampak signifikan terhadap Perseroan. Hal ini karena Perseroan telah menyediakan dana untuk keperluan tersebut,"pungkasnya.

    Sebagai informasi, PT Mandala Multifinance Tbk merupakan salah satu perusahaan multifinance di Indonesia, yang saat ini sedang dalam proses penggabungan dengan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance). Penggabungan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Adira Finance sebagai pemimpin pasar di industri multifinance Indonesia.

    Penggabungan ini juga merupakan bagian dari konsolidasi Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat portofolio dan kehadiran MUFG di pasar Indonesia. Dengan total aset kumulatif sebesar Rp 38,4 triliun, penggabungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi bisnis dan masyarakat.

    PT Mandala Multifinance Tbk dan Adira Finance telah mengumumkan rencana penggabungan pada April 2025, dan diharapkan dapat diselesaikan pada 1 Oktober 2025. Proses penggabungan ini masih menunggu persetujuan dari regulator terkait, khususnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (end)