MENKEU: PENGADAAN PITA CUKAI MASIH GUNAKAN PERURI
Share via
Kategori
Ekonomi Bisnis
Terbit Pada
16 December 2025
34958170
IQPlus, (16/12) - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan belum ada rencana untuk mengganti vendor untuk pengadaan pita cukai.
"Masih Peruri lagi ke depan, belum ada (rencana ganti vendor)," ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan sampai saat ini Perum Peruri masih menjadi vendor utama dalam pengadaan pita cukai.
Namun, Purbaya tidak menutup kemungkinan jika ke depannya akan melibatkan vendor lain terkait dengan teknologi ataupun coding terbaru untuk pita cukai.
"Jadi pita cukai itu masih di Peruri, cuma dikerjasamakan dengan satu perusahaan, kalau jadi ya. Ada coding yang lebih canggih dari yang ada sekarang," katanya.
Purbaya menyampaikan bahwa penggunaan pihak ketiga pada pengadaan pita cukai juga akan tetap melibatkan Peruri.
"Masih Peruri, nanti kalau perlu ditenderin, tapi Peruri akan terlibat di situ," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mencetak 25 juta lembar pita cukai desain terbaru untuk memenuhi kebutuhan awal tahun 2026.
"Kita ketahui bahwa di belakang ini, pita cukai yang kita pesan itu untuk saat ini sudah siap sekitar 25 juta (lembar), sehingga untuk tahun depan ataupun bulan Januari (2026) bisa aman untuk pendistribusian cukainya," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama usai meninjau kesiapan produksi di fasilitas percetakan Perum Peruri, Karawang, Jabar, Rabu (10/12).
Pemesanan pita cukai tahun 2026 mulai dibuka Desember 2025, dengan waktu pengambilan yang telah dijadwalkan pada Januari 2026.
Secara rinci, hingga 9 Desember 2025, industri telah memesan 24,3 juta lembar pita cukai hasil tembakau (HT) dan 310 ribu lembar pita cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA).
Peruri juga berkomitmen melanjutkan produksi secara bertahap mulai 2 Januari 2026 guna memastikan keberlanjutan suplai.
"Bea Cukai bersama Peruri akan terus memastikan layanan ini berjalan tepat waktu, transparan, dan akuntabel sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung iklim usaha yang tertib dan berkelanjutan," ujar Djaka.
Lebih lanjut, ia turut menyampaikan apresiasi kepada Peruri yang dinilai mampu memenuhi target pemesanan dan kesiapan produksi pita cukai hasil tembakau dan MMEA. (end/ant)
Riset Terkait
Berita Terkait
