BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    KORSEL : WAKTU PEMOTONGAN TARIF AS UNTUK MOBIL BELUM DIPUTUSKAN

    Terbit Pada

    06 August 2025

    21738195

    IQPlus, (6/8) - Menteri Perindustrian Korea Selatan Kim Jung-kwan mengatakan pada hari Rabu bahwa Seoul perlu mengadakan diskusi lebih lanjut dengan Washington mengenai waktu pemotongan tarif yang dijanjikan atas ekspor mobil negara itu ke AS dari tingkat saat ini sebesar 25%.

    Presiden Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa AS akan mengenakan tarif sebesar 15% atas impor dari Korea Selatan, termasuk otomotif, sebagai bagian dari kesepakatan yang meredakan ketegangan dengan 10 mitra dagang teratas dan sekutu utama Asia. Tarif sebesar 15% AS untuk sebagian besar barang yang berasal dari Korea Selatan akan mulai berlaku pada hari Kamis.

    Produsen mobil Korea Selatan seperti Hyundai Motor dan Kia menginginkan pemotongan tarif segera diberlakukan untuk menciptakan persaingan yang setara dengan para pesaing Jepang dan Eropa.

    Terpisah, negosiator tarif utama Jepang, Ryosei Akazawa, mengatakan ia akan menuju Washington minggu ini untuk mendesak Trump menandatangani perintah eksekutif guna memberlakukan pemotongan tarif impor mobil Jepang.

    Di sektor teknologi, Kim mengatakan kedua negara telah sepakat untuk melanjutkan perundingan mengenai undang-undang platform daring guna memastikan perusahaan teknologi AS tidak diperlakukan tidak adil dibandingkan dengan perusahaan domestik.

    "Meskipun isu digital tidak tercantum dalam perjanjian terbaru, terdapat kekhawatiran besar di kalangan pemerintah, parlemen, dan pelaku bisnis AS," ujarnya dalam sebuah sesi parlemen.

    Menteri tersebut menegaskan kembali bahwa belum ada kesepakatan mengenai pembukaan pasar pertanian, termasuk daging sapi, beras, buah-buahan, dan produk pertanian lainnya sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

    Namun, ia mengatakan kedua negara akan meningkatkan kerja sama dalam proses karantina buah dan sayuran, yang telah disebut oleh Washington sebagai salah satu hambatan non-tarif yang dihadapi petani AS.

    Menteri Keuangan Korea Selatan Koo Yun-cheol mengatakan pada sesi parlemen terpisah bahwa AS memandang proses karantina untuk buah dan sayuran terlalu lambat dan meminta Seoul untuk memperkenalkan proses yang rasional dan ilmiah. (end/Reuters)