KEMENPERIN SOROTI BELUM OPTIMALNYA INTEGRASI KILANG DAN PETROKIMIA
Share via
Published On
21 November 2025
32457427
IQPlus, (21/11) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI menyoroti belum optimalnya integrasi antara industri petrokimia dengan kilang minyak di dalam negeri sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan inefisiensi produksi dan tingginya ketergantungan impor bahan baku.
Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam, Kemenperin RI, Putu Nadi Astuti, di Kota Cilegon, Banten, Jumat, mengatakan bahwa mayoritas pabrik petrokimia di Indonesia saat ini beroperasi secara terpisah atau standalone.
"Tantangan lainnya adalah industri petrokimia di Indonesia ini belum terintegrasi secara optimal, sehingga dampaknya adalah pabrik menjadi kurang efisien," ujar Putu saat melakukan kunjungan kerja ke PT Asahimas Chemical (ASC).
Putu menjelaskan, idealnya industri petrokimia berada dalam satu kawasan atau terhubung langsung dengan kilang minyak yang menyuplai bahan baku dasar seperti nafta atau kondensat.
Karena tidak terintegrasi, bahan baku tersebut tidak dapat dipasok langsung dari dalam negeri, melainkan harus didatangkan dari luar negeri. Hal ini membuat struktur biaya produksi menjadi rentan terhadap fluktuasi harga global dan biaya logistik. (end/ant)
Related Research
News Related
