KEMENPERIN OPTIMALKAN LAYANAN TEKNIS STANDAR GLOBAL
Share via
Kategori
Ekonomi Bisnis
Terbit Pada
11 December 2025
34450689
IQPlus, (11/12) - Penguatan sistem standardisasi, mutu, dan layanan jasa industri merupakan elemen fundamental untuk membangun industri nasional yang lebih kokoh dan kompetitif. Oleh karena itu, perkembangan industri saat ini menuntut hadirnya lembaga layanan teknis yang kredibel, responsif, dan mampu menawarkan solusi terintegrasi bagi sektor usaha dari skala kecil, menengah hingga besar.
"Transformasi industri tidak hanya berbicara mengenai kapasitas produksi, tetapi juga kepastian mutu, penguatan ekosistem, serta kemampuan industri memenuhi standar global," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Rabu (10/12).
Menperin memberian apresiasi terhadap kegiatan Temu Pelanggan dan Mitra Strategis (Tanda Mata) 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim (BBIHPMM), karena sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat penguatan industri nasional.
"Khususnya melalui inovasi layanan teknis yang semakin relevan dengan kebutuhan industri masa kini. Inovasi dan digitalisasi layanan, transparansi tata kelola, serta peningkatan kapasitas teknologi akan terus menjadi fokus kami," tegasnya.
Data BPS menunjukkan bahwa perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan II/2025 tumbuh 4,94 persen secara tahunan, dengan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi kontributor terbesar. Nilai tambah ekonomi daerah tersebut mencapai Rp188,48 triliun.
Melihat kekuatan sumber daya dan dinamika wilayah, Kemenperin menetapkan enam Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) di Sulawesi Selatan sesuai amanat UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035. Penetapan ini menjadi bagian dari akselerasi pemerataan pembangunan industri ke seluruh Indonesia.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahap III tahun 2025-2035 menempatkan Indonesia pada target strategis sebagai Negara Industri Tangguh. Ciri utama dari pencapaian tersebut meliputi struktur industri yang kuat dan dalam, kemampuan bersaing di tingkat global, serta penerapan inovasi dan teknologi secara menyeluruh. Dalam kerangka besar tersebut, BSKJI memegang peran vital sebagai penggerak utama penguatan layanan teknis dan standardisasi di berbagai sektor industri.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Emmy Suryandari menyampaikan, pihaknya terus memperkuat kolaborasi dan kapasitas layanan dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing industri nasional.
Emmy juga menegaskan, potensi sektor hasil perkebunan, mineral logam, dan maritim di Sulawesi Selatan membuka ruang besar untuk terjalinnya sinergi antara industri kecil, menengah, hingga industri besar di berbagai wilayah.
"Kami optimistis bahwa dengan sinergi yang kuat, industri nasional akan tumbuh lebih mandiri, kompetitif, dan mampu bersaing di pasar global," ungkapnya. (end)
Riset Terkait
Berita Terkait
