BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    KEMENPERIN GANDENG ARNA FASILITASI KERAMIK UNTUK PEMBUATAN DAPUR BERSIH

    Terbit Pada

    22 October 2025

    29447712

    IQPlus, (22/10) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat daya saing industri kecil dan menengah (IKM), khususnya sektor makanan dan minuman, yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Salah satu upaya nyata dilakukan melalui program fasilitasi dapur bersih bekerja sama dengan PT Arwana Citramulia Tbk, guna membantu IKM pangan memenuhi standar keamanan pangan dan produksi higienis.

    "Kami terus berupaya memastikan bahwa IKM pangan dapat tumbuh dan bertransformasi menuju industri yang lebih modern, higienis, dan kompetitif. Kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha menjadi kunci untuk mewujudkan ekosistem industri yang produktif dan berdaya saing,. ujar Menperin Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/10).

    Menperin menambahkan, dukungan terhadap IKM pangan sangat penting mengingat subsektor ini memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

    "Industri makanan dan minuman berkontribusi hingga USD4,4 miliar terhadap ekspor industri pengolahan nonmigas pada Juni 2025, atau setara 23,44% dari total ekspor sektor tersebut. Ini adalah subsektor terbesar kedua setelah industri logam dasar,. ungkapnya.

    Sebagai langkah konkret, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) menggandeng PT Arwana Citramulia Tbk dalam penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Fasilitasi Keramik untuk Pembuatan Dapur Bersih bagi Sentra IKM Pangan di Kabupaten Jembrana, Bali.

    Melalui kerja sama ini, diberikan bantuan 1.765 meter persegi keramik yang diperuntukkan bagi sentra IKM tempe, tahu, garam konsumsi, serta aneka pangan.

    Direktur Jenderal IKMA Reni Yanita menyampaikan, penggunaan material keramik sangat penting dalam mendukung penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). .Keramik membantu menciptakan lingkungan produksi yang bersih dan mudah dibersihkan, sesuai dengan standar sanitasi. Fasilitasi ini diharapkan mempercepat IKM memenuhi standar keamanan pangan,. jelasnya.

    Kerja sama antara Ditjen IKMA dan PT Arwana Citramulia Tbk bukanlah yang pertama kali. Sejak 2013, perusahaan tersebut telah menyalurkan sekitar 40.000 meter persegi keramik bagi sentra IKM pangan di berbagai daerah, seperti Banjarnegara, Purbalingga, Rote Ndao, Rejang Lebong, Purbalingga, Banyumas, Singkawang, dan Pacitan. Tahun 2025 ini, sebelum penyaluran di Jembrana, program serupa juga telah diberikan untuk IKM pangan di Balikpapan, Sidoarjo, Rembang, dan Bandung Barat.

    "Dengan bantuan ini, kami ingin memastikan bahwa pelaku IKM mampu memenuhi standar CPPOB, meningkatkan produktivitas, dan memperluas pasar, baik domestik maupun ekspor," tambah Reni Yanita.

    Selain dukungan fasilitas fisik, Ditjen IKMA terus melaksanakan berbagai program pembinaan, di antaranya workshop keamanan pangan, pendampingan dan sertifikasi HACCP, penguatan kemitraan dengan industri besar dan sektor HORECA, serta fasilitasi pemasaran digital dan pameran internasional. Upaya ini juga diperkuat melalui program restrukturisasi mesin dan penerapan transformasi industri 4.0 untuk meningkatkan efisiensi dan traceability produk IKM.

    Direktur Operasional PT Arwana Citramulia Tbk., Edy Suyanto menyampaikan, program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan berbasis prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). .Kami percaya, target pertumbuhan industri 8% sebagaimana dicanangkan dalam Asta Cita dapat tercapai melalui kolaborasi aktif antara pemerintah dan dunia usaha," ujarnya. (end)