KEMENDAG TARGETKAN FTA INDONESIA-TELUK RAMPUNG AKHIR 2025
Share via
Terbit Pada
08 September 2025
1757299736243171
IQPlus, (8/9) - Indonesia dan Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) telah melaksanakan Putaran Ketiga Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara kedua pihak (Indonesia-GCC FTA), yang ditargetkan dapat selesai secara substantif akhir 2025.
Menurut Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Djatmiko Bris Wijtaksono putaran ketiga perundingan merupakan salah satu langkah mempercepat penyelesaian perundingan.
"Kami mendorong tercapainya titik tengah dan fleksibilitas dari kedua belah pihak, khususnya pada isu-isu pokok yang menjadi kepentingan bersama. Hal ini akan menjadi salah satu pilar untuk penguatan kemitraan jangka panjang Indonesia dengan GCC," ujar Djatmiko dalam keterangan, di Jakarta, Senin.
Putaran ketiga ini merupakan tindak lanjut dari putaran kedua pada Februari 2025 di Riyadh, Arab Saudi. Putaran ketiga perundingan telah didahului pertemuan intersesi ke-2 yang dilaksanakan secara daring pada Agustus 2025.
Djatmiko mengungkapkan, cakupan isu yang dibahas dalam perundingan ketiga, antara lain perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, dan ketentuan asal barang. Selain isu utama tersebut, juga dibahas isu terkait kerja sama ekonomi, usaha kecil dan menengah, dan ekonomi Islam (halal).
Untuk memastikan perundingan dapat selesai sesuai target, Djatmiko menegaskan bahwa perlu koordinasi intensif lintas kementerian dan lembaga di Indonesia untuk menyelesaikan isu-isu yang belum tuntas (outstanding issues). Selain itu, pembahasan teknis terkait akses pasar barang dan jasa juga perlu dipercepat.
Direktur Perundingan Bilateral Kemendag RI sekaligus Ketua Tim Perunding Indonesia Danang Prasta Danial menjelaskan putaran ketiga berhasil memberikan kemajuan signifikan untuk keseluruhan isu runding dalam kerangka Indonesia-GCC FTA.
"Indonesia dan GCC berhasil mencapai kesepakatan pada isu Movement of Natural Person (MNP) dan kemajuan pada teks runding. Untuk semakin mempercepat penyelesaian negosiasi, akan dilakukan juga pertemuan intersesi sebelum putaran keempat," kata Danang. (end/ant)