JSMR : TOL PROBOLINGGO-BANYUWANGI DONGKRAK MOBILITAS DAN EKONOMI
Share via
Published On
19 August 2025
23042926
IQPlus, (19/8) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui anak perusahaan PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB) mencatat bahwa pembangunan Tahap I Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (JPB) telah mencapai progres konstruksi sebesar 86,43% per 3 Agustus 2025.
Tahap I mencakup ruas Probolinggo hingga Besuki yang terbagi dalam tiga paket pekerjaan, yaitu Paket 1 (Gending-Kraksaan), Paket 2 (Kraksaan-Paiton), serta Paket 3 (Paiton-Besuki).
Proyek ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam merealisasikan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis untuk memperkuat konektivitas dan mendukung swasembada pangan.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, menjelaskan bahwa hingga 3 Agustus 2025 progres pembebasan lahan Tahap I telah mencapai 100,00%.
Ia menegaskan, sesuai dengan Permenko Perekonomian No. 9 Tahun 2022, fokus pembebasan lahan dan pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi ada pada ruas Probolinggo-Besuki.
"Pembangunan tol ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah mewujudkan konektivitas merata di seluruh Indonesia, yang menjadi salah satu prioritas dalam agenda Asta Cita. Dengan selesainya Tahap I, kami optimis dapat mendukung penguatan ekonomi wilayah Jawa Timur sekaligus menekan kesenjangan infrastruktur antar wilayah. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ruas Probolinggo-Besuki nantinya akan memangkas waktu perjalanan yang semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80-100 Km/jam. Secara keseluruhan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 175,4 km terbagi menjadi dua Tahap Pembangunan. Tahap I yang menghubungkan Probolinggo-Besuki sepanjang 49,68 km, dan Tahap II menghubungkan Besuki-Banyuwangi sepanjang 125,72 km," ujar Rivan.
Rivan juga menambahkan, kehadiran Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tidak hanya akan mempercepat mobilitas masyarakat dan distribusi logistik, tetapi juga mendukung pertumbuhan pariwisata, pertanian, dan industri di wilayah Tapal Kuda.
Proyek ini selaras dengan visi Presiden Prabowo untuk mempercepat transformasi ekonomi melalui infrastruktur berkelanjutan.
"Jika pembebasan lahan sesuai dengan target, maka pengerjaan kontruksi untuk Segmen Gending-Paiton ditargetkan dapat selesai pada Tahun 2025, sedangkan untuk Segmen Paiton-Besuki ditargetkan selesai di tahun 2026. Dalam membangun jalan tol ini, kami bersama kontraktor pelaksana serta konsultan pengawas dan konsultan pengendali mutu akan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik hingga keselamatan lingkungan. Kami juga menjaga TKDN dalam proyek ini, sebanyak mungkin menggunakan sumber daya setempat dalam pekerjaan, termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan serta bahan dalam negeri," ungkap Rivan.
Pada pembangunan Tahap I Probolinggo-Besuki, akan disediakan tiga Gerbang Tol (GT), yakni GT Kraksaan, GT Paiton, serta GT Situbondo Barat. Selain itu, jalan tol ini juga akan memiliki tiga simpang susun, yaitu SS Kraksaan, SS Paiton, dan SS Besuki.
Tol Probolinggo-Banyuwangi secara keseluruhan akan terdiri dari tujuh seksi. Seksi 1 Gending-Kraksaan sepanjang 12,88 Km, Seksi 2 Kraksaan-Paiton 11,20 Km, Seksi 3 Paiton-Besuki 25,60 Km, Seksi 4 Besuki-Situbondo 42,30 Km, Seksi 5 Situbondo-Asembagus 16,76 Km, Seksi 6 Asembagus-Bajulmati 37,45 Km, serta Seksi 7 Bajulmati-Ketapang sepanjang 29,21 Km.
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikelola PT JPB.
Dengan adanya tol ini, waktu tempuh Probolinggo hingga Banyuwangi yang biasanya mencapai 5 jam lewat jalur arteri dapat dipangkas menjadi hanya sekitar 2 jam.
Tol ini menjadi bagian penutup jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat hingga timur pulau Jawa, memperkuat konektivitas sekaligus mempermudah mobilitas barang, jasa, dan masyarakat. (end)
Related Research
News Related