JPMORGAN GANDAKAN ASET DI ASIA MENJADI US$600 MILIAR PADA 2030
Share via
Terbit Pada
14 October 2025
1760408700664189
IQPlus, (14/10) - JPMorgan Asset Management ingin menggandakan aset kelolaannya di Asia Pasifik menjadi US$600 miliar dalam lima tahun, seiring pertumbuhan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang aktif dan pasar-pasar baru di kawasan tersebut.
"Ambisi kami adalah menggandakan bisnis kami di Asia Pasifik lagi dalam lima tahun ke depan. Dan tujuan jangka panjang kami adalah mengembangkannya menjadi bisnis senilai US$1 triliun," ujar Dan Watkins, CEO untuk Asia Pasifik, dalam sebuah konferensi di Seoul, Selasa.
Perusahaan mengelola US$302 miliar di kawasan tersebut pada akhir tahun 2024, menurut laporan keuangannya. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2019, ketika Watkins pertama kali datang ke kawasan tersebut, ujarnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh minat klien terhadap reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang aktif. Perusahaan meluncurkan produk pertamanya di Taiwan pada bulan September yang memungkinkan investor mengakses perusahaan teknologi AS.
Pada bulan Juli, JPMorgan Asset Management menjadi satu-satunya perusahaan asing di antara tiga manajer terpilih yang mendapatkan mandat gabungan sebesar S$1,1 miliar dari Otoritas Moneter Singapura, yang bertujuan untuk memperkuat pasar ekuitas lokal.
Perusahaan melihat "momentum yang luar biasa dan potensi pertumbuhan yang besar" di pasar-pasar seperti Australia, Singapura, Asia Tenggara, dan Korea, kata Watkins.
Secara global, perusahaan yang berbasis di New York ini memiliki aset senilai US$3,7 triliun yang beroperasi hingga akhir Maret. Ekspansi bisnis terbarunya di Asia mencakup Australia dan Tiongkok, tempat perusahaan membuka bisnis yang sepenuhnya dimilikinya, sementara Hong Kong menjadi kantor pusat regionalnya. (end/Bloomberg)